“Ke depan, inflasi tahun 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2021, namun masih dalam kisaran sasaran inflasi 3±1%,” tuturnya.
Pada Maret 2022, terjadinya Hari Raya Nyepi diperkirakan meningkatkan permintaan untuk kelompok bahan makanan dan canang sari, sehingga berpotensi menyebabkan kenaikan inflasi.
Seiring dengan semakin pulihnya permintaan masyarakat, tekanan core inflation juga diprakirakan akan meningkat secara bertahap.
Di sisi lain, tren kenaikan harga energi di pasar global diprakirakan masih menjadi sumber tekanan inflasi pada komponen administered price tahun 2022.
Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah akan senantiasa memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok dan keterjangkauan harga untuk menjaga stabilitas inflasi.