McDonalds Akan Bergabung ke Metaverse, Buka Restorannya Secara Virtual

Adapun perusahaan asal Amerika itu dikabarkan telah mengajukan 10 jenis hak cipta ke Kantor Paten dan Hak Cipta AS atau USPTO

Eviera Paramita Sandi
Senin, 14 Februari 2022 | 12:56 WIB
McDonalds Akan Bergabung ke Metaverse, Buka Restorannya Secara Virtual
Restoran McDonalds termewah di dunia ada di Rotterdam, Belanda. (Foto: www.mcdonalds.nl)

SuaraBali.id - Tren metaverse rupanya juga akan diikuti oleh perusahaan makanan cepat saji global, McDonald. Restoran ini pun bersiap untuk bergabung ke ruang virtual membuka restorannya untuk para penghuni di metaverse.

Adapun perusahaan asal Amerika itu dikabarkan telah mengajukan 10 jenis hak cipta ke Kantor Paten dan Hak Cipta AS atau USPTO untuk mendirikan baik restoran McD maupun McCafe secara virtual di kepada para pelanggannya.

Euronews, melansir pengajuan hak cipta itu meliputi produk makanan dan minuman virtual termasuk Non Fungible Token (NFT) untuk mengoperasikan restoran virtual daring dengan pengantaran ke rumah.

Tak hanya mendaftarkan makanan dan minuman serta layanan restoran, McDonald juga mengajukan hak cipta untuk acara dan juga hiburan di bawah jenama McD dan McCafe sebagai konser virtual.

Seriusnya McDonalds memasuki metaverse dibeberkan oleh pengacara ahli hak paten bernama Josh Gerben di Twitternya.

Ia mencuit bukti pengajuan McD kepada USPTO untuk kesepuluh hak paten produknya di metaverse itu.

Josh juga meyakini rencana itu nampaknya akan disetujui oleh USPTO namun memang memakan waktu yang lama sekitar delapan hingga sembilan bulan.

Sebenarnya ini bukan hal baru sebuah perusahaan membuka restoran virtual di metaverse mengingat sebelum McD sudah ada Panera Bread sebuah jaringan toko roti yang juga berasal dari AS mengajukan hak cipta serupa di metaverse dan membuka "Paneraverse".

Selain NFT, di Paneraverse para pelanggannya dapat membeli hiburan dan juga program "virtual reward".

Metaverse kini mulai berkembang sejak CEO Meta Mark Zuckeberg menyatakan ambisinya untuk menciptakan metaverse terbesar di dunia.

Ia bahkan sampai mengganti nama perusahaannya dari Facebook menjadi Meta.

Padahal sebelumnya metaverse lebih banyak dimanfaatkan lebih banyak untuk gim di dunia virtual meski belum sepenuhnya dikembangkan.

Tidak hanya Meta yang menunjukan ambisi membuang dunia virtual, perusahaan lainnya seperti Microsoft, Gucci, Walmart, hingga Nike juga ikut mengumumkan rencananya untuk bisa mengembangkan metaverse versi mereka masing- masing. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini