Jelang MotoGP, Luhut Singgung Rusaknya Jalan By Pass BIL-Mandalika Hingga Relokasi Anjing

Luhut juga menyinggung soal perusakan jalan Bypass Mandalika-Awang yang yang dirusak oleh warga di Dusun Songgong

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 21 Desember 2021 | 13:45 WIB
Jelang MotoGP, Luhut Singgung Rusaknya Jalan By Pass BIL-Mandalika Hingga Relokasi Anjing
Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. [Dok.ANTARA/HO via ITDC/pri]

SuaraBali.id - Persiapan jelang gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika terus digenjot. Pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama dengan PT Indonesia Tourism Development and Corporation (ITDC) fokus mempersiapkan segala hal yang dapat menunjang gelaran skala internasional tersebut.

Dalam rangka memaksimalkan event tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjdaitan menyampaikan beberapa catatan evaluasinya. Evaluasi yang disorot diantaranya adalah perusakan jalan Bypass BIL-Mandalika hingga relokasi satwa liar seperti anjing.

Selain kata Luhut, ialah produk UMKM dan IKM yang bergerak di bidang otomotif harus mendapatkan tempat saat event MotoGP berlangsung.

"Sehingga sebelum event MotoGP 2022, semua yang kita rencanakan dari semua sektor sudah rampung,"kata mantan kepala Staf Kepresiden RI tersebut pada Selasa, (21/12/2021).

Luhut juga menyinggung soal perusakan jalan Bypass Mandalika-Awang yang yang dirusak oleh warga di Dusun Songgong, Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Menurutnya, jalan tersebut harus segera dilakukan perbaikan.

"Yang harus jadi perhatian juga, perbaikan jalan di sekitar bundaran simpang Songgong, yang sempat rusak beberapa hari yang lalu karena intensitas hujan tinggi , menyebabkan luapan air menggenangi area pemukiman masyarakat," kata Luhut.

Pasalnya, pada Jumat, (10/12/2021) masyarakat di sekitar jalan Bypass Mandalika-Awang tersebut membongkar jalan yang merupakan bagian proyek jalan Mandalika tersebut. Hal ini lantaran keberadaan jalan membuat drainase air di sekitar kawasan tersebut tidak maksimal dan mengakibatkan banjir.

"Ini harus menjadi perhatian bersama kita, untuk segera dibenahi dan ditata," lanjut alumni Akmil ini.

Ia juga menyorot soal penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk antisipasi hujan, pengendalian dan relokasi satwa liar seperti anjing.

Untuk itu, ia meminta Kementerian terkait seperti Kemenparekraf, KemePUPR, Kemendes PDTT, Kemenkop UKM dan Pemda untuk berkoordinasi dan berkolaborasi meningkatkan pembangunan infrastruktur, UMKM, dan desa penyangga di Mandalika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak