"Ndak mau jika dibawa bersekolah ke luar negeri, ia ingin tetap di sini," kata bocah asal Rangkep, Desa Kuta Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah tersebut.
Setiap hari, selepas pulang sekolah, Man akan bergegas berkeliling menjual gelang. Rutenya tak jauh-jauh dari Kawasan Mandalika.
Mulai dari areal sirkuit, pantai, bukit seger, hingga kawasan Masjid Nurul Bilad, Mandalika.
Man mengaku sudah mulai berjualan sejak kecil. Ia terbiasa mendengar wisatawan mancanegara berbicara dengan bahasa Inggris.
Baca Juga:Pebalap 13 Tahun Asal Lombok Bersinar di Piala Presiden, Berharap Berlaga di Mandalika
Man merekam itu, kata Man, lambat laun ia mulai paham apa yang orang luar negeri itu katakan. Kini, ia tak kesulitan jika menawarkan gelangnya kepada wisatawan mancanegara, berbicara menggunakan bahasa Inggris, termasuk saat bertemu dengan Scott Redding.
Man mengaku, gelang yang ia jual adalah karya tangannya sendiri. Hasil dari menjual gelang biasanya Man gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya.
"Enggak tentu, kadang bisa dapat lima puluh sampai seratus ribu," ungkap Man.
Ia tak tau sampai kapan ia akan berkeliling menjual gelang. Yang pasti, kata Man, menjual gelang adalah pekerjaan yang menyenangkan.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Baca Juga:Jalan Bypass Mandalika-Awang Disebut Dirusak Dengan Alat, Kontraktor Rugi Ratusan Juta