SuaraBali.id - Maut yang menimpa bocah SMP bernama I Komang Napoleon Barat (12) saat ngelawang barong bangkung di Jalan Raya Kembengan, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Bali, pada Sabtu (13/11/2021) petang ditanggapi Komisioner Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali.
Komisoner KPPAD Bali Made Aryasa mengaku prihatin atas kejadian nahas tersebut. Ia juga meminta peran orangtua dalam mengawasi anak-anak mesti lebih ditingkatkan lagi.
Apalagi, anak-anak melakukan Ngelawang Barong Bangkung sampai malam.
"Tadi malam tiang juga menemukan puluhan anak tanpa Prokes mengikuti kegiatan Nglawang Barong di wilayah Tojan Pering Blahbatuh," ujarnya, Senin (15/11/2021) sebagaimana diberitakan beritabali.com – jaringan Suara.com.
Baca Juga:Tertabrak Motor Knalpot Brong, Bocah 12 Tahun Meninggal Saat Ngelawang Barong Bangkung
Made Aryasa melihat, sama sekali tidak ada pendampingan oleh orang dewasa sekaligus mengawasi dan menjamin perlindungan anak-anak tersebut selama di jalanan. e
"Tiang melihat dengan mata sendiri anak-anak tersebut tidak peduli dengan padatnya lalu lintas bahkan tidak ada penerangan di jalanan yang cukup gelap," jelas komisioner asal Desa Mas, Ubud ini.
Syukur kegiatan yang di area Blahbatuh tersebut tidak ada kejadian kecelakaan atau kekerasan lainnya terhadap anak-anak.
"Tetapi kejadian kecelakaan yang memakan korban meninggal ini betul-betul sangat menyedihkan dan menjadi peringatan keras para orang tua," tegasnya.
Termasuk kepekaan masyarakat dan juga aparat keamanan wilayah adat maupun kepolisian agar kejadian tersebut dijadikan tamparan positif untuk meningkatkan perhatian.
"Kebetulan saya sebagai Komisioner bidang Pendidikan, kegiatan Kebudayan dan kegiatan waktu luang, sangat relevan dengan masalah seperti tersebut karena wadah dan tujuan positif kegiatan Barong Nglawang tercederai oleh pengabaian lingkungan masyarakat dengan membiarkan anak-anak tanpa ada pengawasan," ujarnya.
- 1
- 2