SuaraBali.id - Syarat masuk Bali bagi turis atau pelaku perjalanan dari luar negeri telah diperbarui oleh pemerintah Republik Indonesia (RI). Seperti diketahui, pelaku perjalanan dari luar negeri kini sudah bisa langsung datang ke Bali setelah pintu masuk internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dibuka.
Namun demikian ada beberapa persyaratan yang harus dilalui seperti tes Covid-19 hingga karantina selama 3 hari di wilayah zona hijau yang telah ditetapkan pemerintah provinsi Bali. Aturan tersebut dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam addendum Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19).
"Durasi wajib karantina menjadi 3 hari untuk pelaku perjalanan internasional yang telah menerima dosis penuh vaksinasi, lima hari untuk yang belum divaksin dosis penuh," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (2/11/2012) ucap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito seperti diberitakan Suara.com.
Setiap pelaku perjalanan juga wajib melakukan tes PCR pertama saat tiba di pintu masuk Indonesia dan kembali dites PCR saat akan selesai karantina.
"Tes ulang RT PCR kedua untuk menyelesaikan karantina atau exit tes pada hari ketiga untuk kewajiban karantina tiga hari, dan exit tes pada hari keempat untuk kewajiban karantina lima hari," jelasnya.
Isi dari SE terbaru tersebut adalah seluruh pelaku perjalanan Internasional, baik yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) pada saat kedatangan, dilakukan tes ulang RT-PCR bagi pelaku perjalanan internasional serta diwajibkan menjalani karantina selama 5 x 24 jam bagi pelaku perjalanan internasional yang baru menerima vaksin dosis pertama atau selama 3 x 24 jam bagi pelaku perjalanan internasional yang sudah menerima vaksin dosis lengkap.
Sedangkan kepala perwakilan asing dan keluarga yang bertugas di Indonesia dapat melakukan karantina mandiri di kediaman masing-masing selama 5 x 24 jam untuk yang baru menerima vaksin dosis pertama atau selama 3 x 24 jam bagi yang sudah menerima vaksin dosis lengkap
Selain itu juga disebut ketentuan bagi WNI dan WNA terkait tes RT-PCR bisa dilakukan pada hari ke-4 karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang melakukan karantina dengan durasi 5 x 24 jam atau pada hari ke-3 karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang melakukan karantina dengan durasi 3 x 24 jam.
Biaya karantina Warga Negara Indonesia yang termasuk dalam Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar atau mahasiswa, dan pegawai pemerintah yang kembali sehabis dinas luar negeri, akan ditanggung oleh negara.
Sementara WNI selain kriteria di atas dan Warga Negara Asing, termasuk diplomat asing di luar kepala perwakilan asing dan keluarganya akan menjalani karantina di tempat akomodasi karantina dengan biaya pribadi.
Ada beberapa hotel tempat karantina yang disediakan oleh Pemprov Bali di beberapa wilayah Bali salah satunya di kawasan Nusa Dua, Bali. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan terfavorit yang dikenal dengan hotel-hotel berbintangnya.
Selain itu juga terdapat pantai, tempat piknik, kawasan perbelanjaan dan banyak lagi. Setidaknya ada 11 hotel karantina yang disediakan di Nusa Dua.
"Penetapan ini merupakan salah satu wujud kepercayaan pemangku kepentingan atas kesiapan kawasan kami dalam menyambut wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru," ujar Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita di Denpasar, Rabu (3/11/2021) seperti dilansir Antara.
Sebelas hotel yang ditetapkan sebagai hotel karantina wisatawan mancanegara tersebut adalah :
1. Melia Bali
2. Nusa Dua Beach Hotel and Spa
3. The Westin Resort Nusa Dua Bali
4. The Laguna a Luxury Collection Resort and Spa Nusa Dua
5. Courtyard by Marriott Nusa Dua
6. Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort
7. Merusaka Nusa Dua
8. Novotel Bali Nusa Dua Hotel and Residences
9. Grand Hyatt Bali
10. Amarterra Villas Bali Nusa Dua
11. Mercure Bali Nusa Dua.
Ngurah Ardita mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Provinsi Bali terkait Standard Operating Procedure (SOP) penerimaan wisatawan mancanegara ini di kawasan The Nusa Dua.
Selain itu, The Nusa Dua yang ditetapkan pemerintah sebagai Green Zone Destination juga terus melakukan berbagai upaya untuk menerima wisatawan kembali, diantaranya penyiapan tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan, sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) bagi kawasan dan tenant serta memastikan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi.
"Kami bersama tenant juga secara proaktif melakukan sosialisasi 5M atau mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas baik kepada karyawan, pengunjung, maupun masyarakat umum sebagai langkah menekan penyebaran COVID-19 di dalam kawasan," ungkapnya.