Wisatawan Rusia Menunggu Sinyal Agar Bisa Segera Datang ke Bali

Menurut Freddy, sebelum pandemi potensi wisatawan Rusia yang datang ke Bali cukup banyak dan Bali adalah sebagai salah satu destinasi favorit saat musim liburan panjang antara

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 13:10 WIB
Wisatawan Rusia Menunggu Sinyal Agar Bisa Segera Datang ke Bali
Ilustrasi pesawat mendarat (Pixabay/dirkvermeylen)

SuaraBali.id - Hingga saat ini Bali baru membuka akses penerbangan langsung bagi wisatawan dari beberapa negara. Namun demikian belum termasuk Rusia.

Padahal, kunjungan wisatawan Rusia juga cukup banyak di Bali. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Sekretaris (Bali Tourism Board) BTB atau Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Freddy SPS di Kota Denpasar, Bali, Jumat (22/10/2021) saat menyerahkan sejumlah bantuan kepada korban gempa bumi 4,8 SR di Kabupaten Karangasem Bali.

Menurut Freddy, sebelum pandemi potensi wisatawan Rusia yang datang ke Bali cukup banyak dan Bali adalah sebagai salah satu destinasi favorit saat musim liburan panjang antara Desember hingga Maret.

Hal itu karena pasar Rusia biasanya mempunyai masa kunjungan long stay dengan minimal kunjungan ke Bali selama dua minggu hingga satu bulan.

"Rusia itu market liquid, cukup potensial, mereka bisa datang langsung ke Bali kapanpun, begitu ada sinyal Bali dibuka untuk Wisman Rusia. Kami mendorong agar bisa kembali normal, karena pasar Rusia cukup potensial, liquid, wisman Rusia bisa melakukan penerbangan langsung ke Bali," ungkapnya.

Sementara itu, koordinator penyerahan bantuan, Olesya mengatakan, sebelum pandemi melanda pada tahun 2020, pasar Rusia dan CIS merupakan salah satu dari sepuluh besar penyumbang volume wisatawan ke Bali.

Kunjungan wisatawan Rusia ke Bali pada tahun 2019 sebanyak 160.000 orang, meningkat 26 persen dibandingkan tahun 2018. Kunjungan wisatawan Rusia ke Bali pada awal tahun 2020 sebanyak 27.000 orang, naik 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

"Penerbangan langsung dari Moskow ke Denpasar memiliki jadwal tetap tiga kali seminggu dengan kapasitas 500 penumpang. Namun sejak sejak April 2020, bisnis harus ditutup karena tidak adanya lalu lintas turis," ujarnya

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini juga menghargai kebijakan pemerintah Indonesia terkait dengan regulasi yang belum memasukkan Rusia sebagai daftar negara asing yang diperbolehkan berwisata ke Indonesia seperti Bali serta juga kebijakan bagi wisman yang datang ke Bali harus menjalani karantina lima hari.

Namun, asosiasi Rus-CIS sangat berharap pemerintah Indonesia dapat membuka peluang perjalanan bagi wisatawan Rusia yang menurutnya sangat mencintai Bali dan menanti mendapatkan kesempatan melakukan perjalanan ke pulau favorit mereka lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini