WASPADAI Ciri Mentruasi Tak Biasa Bisa DIkenali Lewat Bau Darahnya

Sangat normal jika kombinasi ini memiliki sedikit bau setelah keluar dari vagina. Ini kemungkinan besar terkait dengan zat vagina itu sendiri, tetapi bakteri dan keasaman juga

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 07 Oktober 2021 | 21:30 WIB
WASPADAI Ciri Mentruasi Tak Biasa Bisa DIkenali Lewat Bau Darahnya
Ilustrasi perempuan sedang alami menstruasi. [shutterstock]

SuaraBali.id - Menstrusi dialami perempuan produktif setidakya setiap bulan. Saat mentruasi pasti perempuan mengalami beberapa perubahan di tubuh, mulai hormonal sampai psikis.

Saat menstruasi juga sering ditandai dengan dengan nyeri haid, kram, kotoran haid, masalah kulit, dan tentu saja, bau darah haid.

Bau pada darah menstruasi sendiri sebenarnya menurut Dr Pratima Thamke, konsultan dokter kandungan dan ginekolog, Motherhood Hospital, Kharghar, terjadi karena eriode menstruasi terdiri dari pelepasan sel telur yang tidak dibuahi, darah, dan jaringan lapisan rahim.

Sangat normal jika kombinasi ini memiliki sedikit bau setelah keluar dari vagina. Ini kemungkinan besar terkait dengan zat vagina itu sendiri, tetapi bakteri dan keasaman juga bisa berperan.

Seringkali darah itu juga muncul dengan bau berbeda. Di sini, Dr Thamke menjelaskan semua bau darah menstruasi yang umum dan penyebabnya:

1. Bau busuk

Beberapa perempuan cenderung menemukan bau busuk dari bakteri yang bercampur dengan aliran menstruasi. Bau ini menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk mengganti pembalut atau tampon untuk mengendalikan bau. Bau datang karena aliran yang deras.

2. Bau amis

Hal ini menunjukkan adanya infeksi seperti bakterial vaginosis dan dapat disertai rasa terbakar, terutama saat buang air kecil, iritasi, gatal, atau keputihan di luar perdarahan menstruasi.

3. Bau metalik

Ketika menstruasi Anda berbau seperti koin tembaga maka itu karena kandungan zat besi dalam darah dan bukan masalah yang perlu dikhawatirkan.

4. Mirip bau badan

Ketika haid berbau seperti bau badan maka itu karena kelenjar keringat apokrin di area genital. Keringat apokrin kemudian bercampur dengan bakteri pada kulit dan menghasilkan bau. Kelenjar mengeluarkan keringat jenis ini ketika seorang wanita sedang menstruasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini