Balian Akan Buka Praktik di RSBM, Warga Bali Bisa Berkonsultasi Mulai Januari 2022

Namun, dia menegaskan, para "balian" yang dilibatkan nanti bukanlah sembarang orang yang mengaku-ngaku sebagai "balian".

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 06 Oktober 2021 | 08:39 WIB
Balian Akan Buka Praktik di RSBM, Warga Bali Bisa Berkonsultasi Mulai Januari 2022
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. [BeritaBali/Istimewa]

SuaraBali.id - Para Pengusada atau Balian akan membuka praktik guna memberi layanan pengobatan tradisional di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Kota Denpasar mulai Januari 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan bahwa layanan pengobatan tradisional dari para “balian” terdaftar tersebut akan bisa diakses masyarakat yang berobat di rumah sakit milik provinsi Bali tersebut.

"Saya sudah berdiskusi dengan Bapak Gubernur terkait hal ini, rencananya di awal Januari 2022," ujarnya.

Suarjaya pada webinar bertajuk "Peran Krama Istri dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat" itu, mengatakan di RSBM akan disiapkan poliklinik khusus untuk pengobatan tradisional yang dilayani para "balian" tersebut.

"Selain itu, akan dilengkapi dengan layanan pijat menggunakan teknik akupuntur dan akupresur," ucapnya pada acara yang diinisiasi Pasikian Paiketan Krama Istri (Pakis) Majelis Desa Adat Provinsi Bali ini.

Namun, dia menegaskan, para "balian" yang dilibatkan nanti bukanlah sembarang orang yang mengaku-ngaku sebagai "balian".

Mereka, kata dia, sebelumnya harus sudah terdaftar di Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan juga menjadi anggota di Gotra Pengusada yang merupakan Asosiasi Penyehat Tradisional Bali.

"Kami akan buatkan standardisasi pengobatannya di rumah sakit dan standardisasi tarifnya," ujar Suarjaya.

Dia menambahkan terkait payung hukum pengobatan tradisional di Bali telah diatur melalui Perda No. 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan dan Pergub No. 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.

"Pengobatan tradisional merupakan warisan kekayaan budaya kita yang tidak ternilai dari zaman dulu kala dan kita memiliki banyak sekali lontar terkait usada Bali," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini