Diusir dari Desa, Kapolres Badung Angkat Bicara

Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi menanggapi laporan Roro Fery Wahyudi Satria Wibowo ke Polres Badung.

Dythia Novianty
Kamis, 29 Juli 2021 | 14:28 WIB
Diusir dari Desa, Kapolres Badung Angkat Bicara
Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi. [BeritaBali/Istimewa]

SuaraBali.id - Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi menanggapi laporan Roro Fery Wahyudi Satria Wibowo ke Polres Badung yang mengaku diusir dari Banjar Kaler Desa Gulingan, Mengwi Badung, karena tidak mau divaksin covid-19.

Pihaknya akan menelaah kasus tersebut dan jika perlu akan dilakukan upaya mediasi.

Dia membenarkan bahwa laporan Fery sudah diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), pada Selasa (27/7/2021), dalam bentuk laporan Pengaduan Masyarakat atau Dumas.

"Warga ini merasa diusir karena tidak mau divaksin dan menolak divaksin tanpa alasan yang kuat," ungkap AKBP Roby dilansir dari BeritaBali, Kamis (29/7/2021).

Jika disimak dari kronologisnya, AKBP Roby menjelaskan, pihak Desa sudah melakukan tugas pokok dan fungsinya mengedepankan program pemerintah agar masyarakat wajib mendukung kegiatan vaksinasi sebagai program nasional.

Baca Juga:Miris, Pria yang Selalu Menolak Vaksin Covid-19 Kini Meninggal karena Virus Corona

Namun pada kenyataannya pelapor Fery tidak juga mau divaksin.

"Tapi yang bersangkutan (Fery) memang belum mau untuk divaksin. Ini yang akan kita kaji dulu seperti apa penanganannya," sebutnya.

Pihak kepolisian segera melakukan mediasi antar kedua belah pihak. Sebab, persoalan ini sudah menyangkut masalah pribadi perorangan sejalan dengan kebijakan pemerintah.

"Jadi kami akan mediasi dulu, nanti kita akan lihat sejauh perkembangannya," ujar Kapolres Roby.

Selain itu, pihak kepolisian akan melihat sejauh mana aturan hukum yang mengikat dalam persoalan tersebut.

Baca Juga:Ribuan Orang Menolak Divaksin Covid-19, Polisi Yunani Bentrok dengan Warganya

"Karena dalam tradisi masyarakat Bali itu ada namanya Desa Adat," bebernya.

Disampaikan Kapolres Roby, di Bali memang ada Desa Adat yang sejak dulu bisa menjaga kelestarian budaya dan dalam strata masyarakat Bali.

Bahkan, Desa Adat ini memiliki pengaruh kepada seluruh lapisan masyarakat di Bali. Sehingga pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga bumi Bali.

"Artinya, dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Kalau, memang ada aturan yang mengikat dimana lingkungan bisa kita tinggal, kalau seyogyanya pribadi saya, ikuti saja," ujarnya.

Ditambahkan Kapolres Roby, jika memang tidak lagi ada kecocokan tinggal di lingkungan tersebut sebaiknya pindah, agar terhindar dari masalah.

"Kalau memang tidak cocok dengan lingkungan itu, iya kalau buat saya daripada kita merubah lingkungan yang sudah ada dari awal. Kenapa, tidak kita saja yang pindah, kan tidak mungkin satu orang merubah satu kampung," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak