SuaraBali.id - Secara akumulatif, jumlah kasus aktif Covid-19 Bali meningkat, mencapai 919 orang (1,89 persen).
Melihat hal ini, Gubernur Bali Wayan Koster secara tegas menginstruksikan agar masyarakat terus memperketat protokol kesehatan.
Mulai dari tingkat desa/kelurahan/desa adat, pusat-pusat kegiatan ekonomi, dan tempat aktivitas masyarakat.
"Perketat protokol kesehatan di pasar tradisional, pasar modern, pasar swalayan, wilayah destinasi pariwisata, hotel, travel, dan restoran," kata Koster dilansir laman Antara, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga:Kasus COVID-19 Menggila, Pemprov Bali Tetap Siapkan Buka Wisata untuk Turis Asing Juli
Selain itu, dia menambahkan, juga perlu dilakukan pemeriksaan rapid test antigen secara acak di sejumlah lokasi tempat aktivitas masyarakat.
Selain itu, tambah Koster, juga diberlakukan kebijakan untuk meningkatkan 3T yakni tracing (pelacakan), testing (pengujian), dan treatment (penanganan) kasus Covid-19.
"Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) melalui transportasi udara, darat, dan laut, menuju ke Bali juga persyaratannya diperketat," ucapnya.
Selanjutnya, penumpang pesawat udara dan pelabuhan penyeberangan menuju Bali agar memiliki surat keterangan negatif rapid test antigen dan swab berbasis PCR, dengan QR Code untuk memastikan tidak palsu.
"Operasi yustisi oleh Satpol PP dibantu oleh TNI-Polri dan Imigrasi juga ditingkatkan, kemudian melakukan inspeksi mendadak oleh Satgas Covid-19, hingga melakukan sampling acak. Kemudian menyiapkan tempat karantina secara terpusat di provinsi dan kabupaten/kota," katanya.
Baca Juga:Update Covid-19 di Bali: Kasus Positif Meningkat
Selain itu, Gubernur Bali memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dan Universitas Udayana, melakukan penelitian terhadap kasus baru.
Hal ini untuk mengetahui apakah kasus baru Covid-19 merupakan varian jenis baru seperti yang terjadi di India dan Afrika Selatan.
Sejak 14 Mei sampai 18 Juni 2021, penambahan kasus baru Covid-19 sudah stabil pada angka dua digit, bahkan di bawah 50 kasus perhari.
Di samping itu, tingkat kesembuhan sudah sempat mencapai angka 96 persen. tingkat kematian terus menurun di bawah 5 orang per hari, dan kasus aktif terus menurun sampai mencapai angka di bawah 400 orang (di bawah 1 persen).
Namun sejak 19 Juni sampai 23 Juni 2021 terjadi peningkatan kasus baru, yakni pada 19 Juni (155 kasus baru), 20 Juni (106 kasus) 21 Juni (91 kasus), 22 Juni (127 kasus) dan pada 23 Juni terdapat 187 kasus baru.
Tingkat kesembuhan masih tetap terjaga pada angka yang cukup tinggi yaitu mencapai 94,95 persen dan jumlah yang meninggal tetap rendah, kurang dari 5 orang per hari.
"Pasien yang meninggal hampir semua disertai penyakit bawaan seperti hipertensi, jantung, paru-paru, dan komplikasi diabetes," pungkasnya.