“Tadi pagi kita undang lagi masyarakat lewat Paruman Krama. Disanalah disampaikan semuanya oleh Bapak Nyoman Sujendra selaku Ketua Tim Penyusunan Perarem,” katanya.
Kericuhan katanya terjadi saat ketua tim memastikan kembali apakah perarem bersangkutan sudah bisa disahkan atau tidak.
Ternyata, ada beberapa masyarakat yang ingin memberikan masukan kembali.
“Tapi saat itu situasi sudah segera cair, dan sudah menjadi keputusan bahwa Perarem Ngadegang Kelihan Desa Adat dan Prajuru Desa Adat Pecatu sudah sah,” pungkasnya.
Baca Juga:Viral Perempuan Bali Bawa Banten Naik Bukit Terjal di Buleleng