SuaraBali.id - Komunitas muslim marah besar ada majikan paksa pembantu batalkan puasa. Bahkan pembantu itu dihajar hingga ditodong pistol.
Perbuatan itu dianggap menghina Islam. Komunitas muslim di Malaysia meluapkan kemarahannya, terlebih hal itu dilakukan di bulan suci Ramadhan.
Perhimpunan Muslim PPIM menganggap kasus ini sebagai sesuatu yang serius. Sebab, dikhawatirkan bisa menjadi penyebab kerusuhan rasial.
Kepala PPIM Datuk Nadzim Johan mengecam keras majikan yang bertindak di luar batas itu, lantaran dinilai menghina Islam. Mereka mendesak agar segera dilakukan tindakan tegas terhadap pengusaha yang tersebut.
Baca Juga:Nyore: Ngabuburit Menelusuri Sejarah Bangsa hingga Kuliner di Jakarta
Apalagi, sang majikan belakangan juga ditengarai terlibat kasus penemuan emas batangan dan uang tunai asing senilai jutaan ringgit pada hari sebelumnya.
![Karyawan dianiaya majikan karena puasa hingga memar [Terkini.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/16/82829-karyawan-dianiaya-majikan-karena-puasa-hingga-memar-terkiniid.jpg)
“Kami pikir ini adalah sesuatu yang menarik perhatian semua orang. Ini sekarang, apalagi lima tahun, 10 tahun lagi, apa yang akan terjadi pada negara karena (kejadian ini) jika tidak ditindak tegas. Ada yang tidak beres dengan sistem di negara kita,” katanya seperti dilansir Hops.
“Saya berharap ini yang terakhir, karena kami menerima keluhan dari teman-teman kami di bawah sana, yang di lapangan cukup marah dan ada (beberapa dari mereka) yang ingin menyerang, ini sangat buruk jika itu terjadi.”
Apalagi, sang majikan atau pelaku belakangan mengaku dekat dengan seorang jenderal polisi di sana. Kata Nadzim, ini bisa menimbulkan persepsi bahwa namanya disalahgunakan untuk tujuan mengintimidasi masyarakat.
Ditodong pistol
Baca Juga:Unik, Masjid Ini Terbuat dari Rengginang
Seorang majikan hajar pembantunya sendiri agar membatalkan puasa. Kejadian itu saat pagi hari di bulan Ramadhan. Kasus ini sudah ditangani Polsek Dang Wangi.