SuaraBali.id - Jadwal bukan puasa Denpasar Bali, Selasa (13/4/2021) atau 1 Ramadhan 1442 hijriah pukul 18.21 WITA. Buka puasa merupakan saat yang ditunggu untuk menyantap hidangan dan berkumpul dengan keluarga besar.
Sebelum menyantap makanan, doa buka puasa menjadi syarat untuk membatalkan puasa setelah adzan maghrib.
Doa buka puasa dibaca saat setelah puasa yang sudah dikerjakan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Buka puasa menjadi momen yang paling ditunggu oleh umat Islam setelah seharian menahan makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan.
Baca Juga:Bacaan Doa dan Manfaat Buka Puasa Ramadhan
Tidak terlalu sulit, doa buka puasa justru begitu mudah untuk dihafalkan.
Berikut doa buka puasa Ramadhan lengkap beserta dengan artinya.
Ada beberapa versi yang dijelaskan dalam beberapa hadits tentang lafal doa berbuka puasa.
Seperti dalam hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah, dimana Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa:
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu"
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (HR. Abu Daud).
Baca Juga:Resep Kolak Pisang, Menu Favorit untuk Takjil Buka Puasa
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah melafalkan doa sebagaimana berikut: "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah" Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah (HR. Abu Daud).
Menurut penulis di NU Online, Ustaz M Ali Zainal Abidin, 2 lafal doa di atas umumnya oleh umat Islam di Indonesia digabung menjadi satu dan dibaca sebelum berbuka puasa.
Waktu yang tepat membaca doa buka puasa Menurut Ustaz M Ali Zainal Abidin, banyak orang salah paham tentang pelaksanaan membaca doa ini. Umumnya, masyarakat membaca doa buka puasa sebelum menyantap makanan atau minuman di saat masuk waktu maghrib.
M Ali Zainal Abidin menyebutkan, cara membaca doa yang paling benar adalah setelah selesai berbuka puasa. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin: “Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,” (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279).
Menurutnya, memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa di atas sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah).
Tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka. Agar memperoleh kesunnahan yang sempurna, M Ali Zainal Abidin menyarankan ,umat Islama untuk membaca doa berbuka puasa setelah selesai berbuka atau menyantap makanan dan minuman.