SuaraBali.id - Korban tewas banjir Flores Timur di Nusa Tenggara Timur atau NTT kebanyakan diterjang banjir saat tidur. Makanya ada jasad yang masih berada di kasur.
Kejadian itu di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Ada puluhan orang tewas di sana.
Banjir bandang NTT datang, Minggu (4/4/2021) kemarin. Salah seorang warga di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, bernama Wenchy Tokan, mengatakan banjir bandang yang terjadi pada Minggu kemarin dini hari membuat panik. Sebab, warga tak sempat menyelamatkan diri.
“Kami semua sangat-sangat panik. Bahkan kami temukan ada mayat ditemukan di luar masih di atas kasur, karena kebanyakan warga sedang tidur,” imbuh Wenchy Tokan.
Baca Juga:Akses Putus Diterjang Banjir, Bupati Flores Timur: Kami Butuh Alat Berat
“Bangunan semua selesai (hancur) semua. Rumah permanen dan semi permanen, hanyut ke laut,” sambungnya.
![Banjir [BBC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/05/51157-banjir-di-flores-timur.jpg)
Ia juga bercerita, hujan deras mulai turun pukul 23.00 WITA dan tak berselang lama banjir dari wilayah perbukitan sekitar Kecamatan Adonara Timur menghantam rumah-rumah yang berada di pesisir sungai. Saat itu, kata dia, mayoritas warga sedang tidur.
Selain itu banjir bandang juga membuat dua jembatan dari beton yang menghubungan antar-desa juga terputus, ungkapnya.
Di lokasi terparah yakni di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, setidaknya ada 1.200 orang yang mengungsi di tiga lokasi yakni gedung gereja dan sekolah. Namun karena putusnya jembatan penghubung dan akses jalan yang tertutup longsor, pendirian dapur umum masih terhambat.
Ia berharap pengiriman alat berat maupun bahan makanan sudah bisa dikirim. Banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
Baca Juga:Desa Bendosari Kabupaten Malang Diterjang Banjir Bandang, Lima Rumah Rusak
Kekinian, puluhan orang meninggal dunia korban longsor dan banjir bandang di Flores Timur dikuburkan secara massal. Pemakaman ini dilakukan setelah para korban dibersihkan dan disemayamkan sesaat.
Petugas keamanan dari pemerintah daerah pun mendata masing-masing korban. Pemakaman para korban dilakukan aparat keamanan dan pemerintah daerah dihadiri sejumlah kerabat korban.