SuaraBali.id - Indramayu hujan air hitam setelah kebakaran kilang minyak balongan milik Pertamina RU VI Balongan. Hujan air hitam itu terjadi, Senin (29/3/2021).
Air hujan itu juga mengandung minyak. Hal itu diduga terkait dengan kebakaran dahsyat yang melanda tangki kilang minyak milik Pertamina RU VI Balongan.
Kilang minyak Pertamina RU VI Balongan mengalami musibah meledak dan terbakar pada Senin (29/3) dini hari sekitar pukul 00.45 WIB. Hingga kini, belum diketahui penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran tersebut.
Seorang warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Wahyu (38 tahun) mengatakan, hujan mengguyur dengan deras pada Minggu (28/3/2021) mulai sekitar pukul 23.30 WIB. Hujan turun dengan lebat yang disertai petir menggelegar.
Baca Juga:Viral Pemuda Nonton Kebakaran Berasa Lagi Piknik: Enak, Anget Demi Allah
Dia terbiasa menampung air hujan dengan menggunakan beberapa ember untuk menyiram tanamannya.
Hujan masih terus turun hingga sekitar pukul 02.00 WIB meski dengan intensitas yang ringan.
"Saat pagi saya kaget, lihat air di dalam ember-ember penampungan ternyata berwarna hitam," kata Wahyu.
Air di dalam ember milik Wahyu terlihat ada sisa-sisa seperti jelaga. Selain itu, terlihat pula ada lapisan minyak di atas permukaan air tersebut.
Tak hanya itu, daun-daun tanaman di halaman rumah Wahyu juga menunjukkan ada sisa-sisa air hujan yang berwarna hitam.
Baca Juga:Pengakuan Mengejutkan Terdakwa Kebakaran Kejagung: Itu Sampah Basah
Begitu pula sisa genangan air di jalan di samping rumahnya, juga terlihat menghitam.
Dia tidak tahu penyebab pasti hal tersebut. Namun, dia menduga, hal itu terkait dengan peristiwa kebakaran di kilang Pertamina Balongan.
Rumahnya berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi. Namun, asap kebakaran yang membumbung tinggi menyebar terbawa angin.
Hal senada juga diungkapkan seorang warga di Desa Tambak, Kecamatan Indramayu, Haris. Dia pun mengaku, kaget saat di pagi hari melihat sisa air hujan di depan rumahnya berwarna hitam.
"Saat saya cek, (sisa) air hujannya nglinyar (mengkilat seperti kena minyak)," tandas Haris.