SuaraBali.id - Tindakan kriminal pencurian pratima sedang marak terjadi dalam situasi pandemi Covid-19. Sejak akhir2020, tercatat sudah terjadi lima kali pencurian pratima.
Hingga kini, tak satupun pelakunya berhasil diringkus. Teranyar, kasus serupa terjadi di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Tegallantang, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Sepasang pratima rambut sedana diketahui hilang pada Kamis (25/3) sekitar pukul 06.15 WITA. Kasus ini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Aksi terduga pelaku terekam kamera CCTV salah satu hotel dekat pura. Warga berharap, identitas pelaku segera terungkap.
Baca Juga:Curi Motor Saat Jumatan, Pria Imogiri Dibekuk Polres Bantul
Bendesa Adat Desa Tegallantang, I Gusti Putu Gede Suradnya, mengatakan, benda sakral tersebut diketahui hilang pertama kali oleh pemangku pura.
"Awalnya ada yang nyapuh (bersih-bersih) pagi, tapi tidak ada yang rungu, setelah itu Mangku Lingsir yang rungu, gedong penyimpenan pura sudah terbuka," ujarnya dilansir laman Beritabali, Jumat (26/3/2021).
Dikatakannya, pencurian tersebut sempat terekam CCTV yang terpasang di salah satu hotel yang langsung mengarah di depan pura. Dalam rekaman tersebut, diduga sosok pencuri adalah seorang lelaki.
"Awalnya ada satu orang terekam gelagatnya mencurigakan di depan pura. Masuk lewat tembok belakang," jelasnya.
Sehabis mendapatkan benda sakral, maling tersebut kemudian kembali loncat tembok belakang pura. Dari jejaknya terlihat maling menyusuri pematang sawah ke utara sampai di villa budaya.
Baca Juga:Gara-gara Kabel di Titi Kuning Dicuri, Listrik di Sebagian Kota Medan Padam
"Sampai disana jejaknya hilang," ujarnya.
Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.15 WITA. Kerugian ditaksir Rp 60 juta.
"Kerugiannya tidak banyak, tapi aci (upacara) yang banyak dan kesakralannya, karena benda tersebut masih anyar (baru dibuat), sekitar bulan Mei lalu berdekatan dengan covid," jelasnya.