Apakah Pasien Positif COVID-19 Wajib Puasa Ramadhan? Ini Jawaban Lengkapnya

Namun pada prinsipnya, puasa Ramadhan wajib bagi setiap muslim.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 25 Maret 2021 | 15:32 WIB
Apakah Pasien Positif COVID-19 Wajib Puasa Ramadhan? Ini Jawaban Lengkapnya
Petugas kesehatan merapikan ruang bersalin khusus pasien COVID-19 di Taman Cinta Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Kamis (7/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sedangkan madzhab Syafi'i yang juga dibahas oleh Imam An-Nawawi, bahwa hanya sekedar sakit tidak lantas menjadikan rukhsah bolehnya tidak puasa. Sakit yang ringan tidak ada unsur sulit dan berat yang jelas-jelas nampak dan dirasakan, maka harus tetap puasa. Menurut An-Nawawi, pendapat ini bersebrangan dengan Dhahiriyah yang menjadikan semua sakit secara mutlak sebagai kebolehan tidak puasa.

Mahzab Hanbali, Imam ibnu Qudamah di dalam kitabnya Al-Mughni mengatakan tentang kriteria penyakit yang menjadi faktor bolehnya tidak berpuasa adalah sakit yang menjadi parah atau penyembuhannya lambat dengan dilaksanakannya puasa, sakit yang membolehkan tidak berpuasa adalah sakit yang dengan puasa akan semakin parah, atau dikhawatirkan kesembuhannya terlambat.

Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa penyakit itu berbeda-beda. Ada yang dengan berpuasa menjadi berbahaya, ada juga yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan puasa, sakit gigi, luka di jari dan sebagainya.

Imam Ahmad ibnu Hanbal pernah ditanya tentang kriteria sakit boleh tidak berpuasa Ramadhan. Beliau menjawab, yang penting si pasien belum bisa puasa. Apakah seperti demam? Beliau mengatakan, adakah penyakit yang lebih parah dari demam.

Baca Juga:Nakes dan Pasien Wisma Atlet Alunkan Lagu Heal The World Pakai Angklung

Dari pendapat di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa, apa pun penyakitnya, asalkan ada pengaruh negatif atau efek samping dengan dilaksanaknnya puasa, maka dia boleh berbuka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini