Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tidak Mengandung Babi, Dipakai Negara Arab

Sebelumnya isu AstraZeneca mengandung babi dilontarkan Ketua MUI Asrorun Ni'am Sholeh.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 21 Maret 2021 | 10:09 WIB
Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tidak Mengandung Babi, Dipakai Negara Arab
Vaksin COVID-19 AstraZeneca mengandung babi

Padahal vaksin ini masuk dalam salah satu program COVAX, yakni program sumbangan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk negara-negara prioritas, termasuk Indonesia.

Hal ini terkait kasus pembekuan darah fatal yang diduga disebabkan pemberian vaksin AstraZeneca.

Kabar terbaru untuk membuktikan vaksin AstraZeneca aman, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson disuntik vaksin AstraZeneca pada Jumat, 19 Maret 2021 lalu.

Johnson kemudian mengajak masyarakat melakukan hal yang sama, karena setelahnya ia tidak merasakan efek apa-apa dari suntikan vaksin.

Baca Juga:5 Alasan MUI Bolehkan Vaksin AstraZeneca Dipakai Meskipun Mengandung Babi

"Saya benar-benar tidak merasakan apa-apa. Ini sangat bagus dan cepat prosesnya," ungkap Johnson mengutip Channel News Asia, Sabtu (20/3/2021).

Johnson sendiri termasuk lansia berusia 56 tahun, dan mendapat suntikan vaksin di rumah sakit tempat ia sempat dirawat di ICU, karena kritis saat terinfeksi Covid-19.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Inggris sebanyak 4,2 juta warganya terinfeksi Covid-19. Di antara jumlah itu 126 ribu warga Inggris sudah meregang nyawa, namun sudah ada 3,6 juta orang yang dinyatakan sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini