TOK! BPOM Izinkan Vaksin COVID-19 AstraZeneca karena Darurat

Vaksin ini dikemal dalam dus berisi 10 bial dan masing-masing dosis 5 mililiter.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 09 Maret 2021 | 11:31 WIB
TOK! BPOM Izinkan Vaksin COVID-19 AstraZeneca karena Darurat
Penampakan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. (tangkapan layar)

SuaraBali.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM izinkan vaksin COVID-19 AstraZeneca digunakan karena darurat. Vaksin ini dikemal dalam dus berisi 10 bial dan masing-masing dosis 5 mililiter.

Vaksin AstraZeneca diklaim ampun 100 perseni cegah kematian akibat COVID-19. Kini sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca telah tiba di Indonesia melalui skema COVAX.

"Maka Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat EUA pada tanggal 22 Februari 2021 yang lalu, vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial masing-masing 5 ml," jelas Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers BPOM Selasa (9/3/2021).

Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia yang menerima vaksin ini melalui inisiatif global yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.

Baca Juga:Vaksin AstraZeneca Diklaim Ampuh 100 Persen Cegah Kematian Akibat COVID-19

"Kami sangat senang melihat kedatangan dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia melalui COVAX," ujar Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon, melalui siaran pers, Selasa (9/3/2021).

Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang sebelumnya dikenal sebagai AZD1222 merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan perusahaan spin out-nya yaitu Vaccitech.

Vaksin ini mengunakan vektur virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus), yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan juga mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2.

Pemberian vaksin ini akan membuat sistem kekebalan tubuh lebih siap untuk melakukan perlawanan bila SARS-CoV-2 menginfeksi tubuh di kemudian hari.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca telah terbukti dapat ditoleransi dengan baik dan efektif dalam mencegah Covid-19 bergejala.

Baca Juga:Vaksin Johnson & Johnson Diklaim Ampuh dan Hanya Perlu Satu Dosis

Satu dosis vaksin memiliki kemanjuran 76 persen terhadap Covid-19 bergejala dalam waktu 90 hari pertama setelah vaksinasi.

Tak ada penurunan perlindungan yang signifikan selama periode tersebut. Kemanjuran vaksin setelah dosis kedua menjadi lebih tinggi mencapai 81,3 persen dengan interval pemberian dosis pertama dan kedua yaitu 12 pekan atau lebih.

Hasil uji klinis telah mengonfirmasi bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca mampu 100 persen mencegah terjadinya penyakit Covid-19 yang parah, rawat inap, dan kematian, pada lebih dari 22 hari setelah pemberian dosis pertama.

Penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin mengurangi penularan virus tanpa gejala secara signifikan hingga dua per tiga kali. Hal ini diketahui berdasarkan swab test mingguan yang dilakukan pada sukarelawan dalam uji coba di Inggris.

Keamanan keseluruhan didasarkan pada analisis sementara dari data yang dikumpulkan dari empat uji klinis yang dilakukan di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan yang mencakup 23.745 peserta berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada kejadian keamanan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin tersebut.

Para peserta berasal dari berbagai kelompok etnis dan geografis yang sehat atau memiliki kondisi medis awal yang stabil.

Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang baru tiba di Indonesia merupakan bagian dari 11,7 juta dosis vaksin yang akan tiba mulai saat ini hingga Mei 2021.

Selain itu, AstraZeneca juga akan memasok kembali 50 juta dosis ke Indonesia berdasarkan komitmen Indonesia dengan pihak AstraZeneca.

Kedatangan 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca melalui skema COVAX ini disambut baik oleh pemerintah, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini, Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia drg Arianti Anaya MKM dan Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr N Paranietharan.

AstraZeneca merupakan mitra COVAX dalam memastikan masyarakat di seluruh dunia dapat mengakses vaksin secepat mungkin.

Distribusi vaksin dilakukan dengan mengikuti Daftar Penggunaan Darurat terbaru dari WHO untuk imunisasi aktif pada individu berusia 18 tahun ke atas.

"Kami juga berharap masyarakat Indonesia akan segera terlindungi dari Covid-19 saat mereka menerima vaksin kami," ungkap Chon.

AstraZeneca merupakan perusahaan farmasi global pertama yang bergabung dengan COVAX pada Juni 2020. Bersama dengan mitra lisensinya, Serum Institute of India, ratusan juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca direncanakan akan diberikan kepada 142 negara melalui skema COVAX, apabila memungkinkan dari sisi operasional dan ketersediaan.

Semua ini sejalan dengan komitmen bersama perusahaan terhadap akses global yang merata terhadap vaksin.

"AstraZeneca telah bekerja dengan mitra secara global untuk menyediakan akses vaksin secara luas, merata dan tepat waktu bagi sebanyak mungkin orang secara nirlaba, selama masa pandemi," tukas Chon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak