Uniknya Desa Orang Kembar di Jonggrangan, Jangan Bingung dan Salah Sebut Ya

Ada puluhan pasangan orang kembar di Desa Jonggrangan.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 23 Februari 2021 | 07:05 WIB
Uniknya Desa Orang Kembar di Jonggrangan, Jangan Bingung dan Salah Sebut Ya
Desa Jonggrangan, desa orang kembar. Di sana banyak orang kembar berkumpul, dan ini unik. . [Solopos.com]

“Kan dipanggil dulu Kris Joko Raharjo. Setelah saya selesai ujian itu, dipanggil lagi Kris Joko Santoso. Petugasnya sempat bingung dan tanya, mas kamu bikin [SIM] berapa? Dijawab satu pak. Lha ini kok Santoso dan ini Raharjo. Saya jelaskan orangnya beda pak. Kemudian petugasnya sadar ternyata kami kembar,” ungkap dia.

Kris Joko Santoso dan Kris Joko Raharjo mengaku bangga terlahir sebagai orang kembar. Sejak SD dan SMA mereka mengenyam pendidikan di sekolah yang sama.

Sebagai orang kembar, mereka memiliki ikatan batin satu dan lainnya dan kerap saling curhat atas kondisi masing-masing meskipun kini sudah berkeluarga sendiri-sendiri.

“Ya kalau istri tidak bingung untuk membedakan. Saat awal-awal pacaran dulu sempat bingung mana yang Joko Raharjo mana yang Joko Santoso,” ungkap dia.

Baca Juga:Kerap Keliru, Ternyata di Desa Ini Banyak Orang Kembar

Kepala Desa Jonggrangan, Sunarno, mengatakan setidaknya ada 20 pasang atau 40 penduduk sebagai orang kembar di Jonggrangan yang tersebar di lima dukuh dari total 10 dukuh.

Jumlah penduduk Jonggrangan ada 4.137 jiwa terdiri dari 2.026 laki-laki dan 2.111 perempuan.

“Rata-rata kembar identik. Ada satu yang kembar dampit [laki-laki dan perempuan]. Mayoritas juga kelahiran sini [Jonggrangan],” kata Sunarno saat ditemui wartawan di kantor Desa Jonggrangan, Senin (22/2/2021).

Dukuh yang paling banyak terdapat orang kembar yakni di Dukuh Jonggrangan. Di kampung itu, ada sekitar 10 orang kembar.

Soal rentang usia orang kembar, Sunarno menjelaskan saat ini orang kembar paling muda berumur tiga tahun sementara paling tua berumur sekitar 56 tahun.
“Sebenarnya ini sudah lama. Tetapi, mulai booming itu pada tahun 2000-an,” urai dia.

Baca Juga:Penyebab Amblesnya Belasan Sumur di Klaten Masih Menyimpan Misteri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak