13 Lapangan Usaha di Bali Tumbuh Selama 2020, Sektor Ini Paling Tinggi

Dari 17 lapangan usaha, 13 diantaranya tercatat pertumbuhan positif selama pandemi 2020.

Dythia Novianty
Kamis, 11 Februari 2021 | 10:26 WIB
13 Lapangan Usaha di Bali Tumbuh Selama 2020, Sektor Ini Paling Tinggi
Ilustrasi listrik. [Shutterstock]

SuaraBali.id - Dari 17 lapangan usaha, 13 diantaranya tercatat pertumbuhan positif selama pandemi 2020. Sektor tertinggi datang dari Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,46 persen (qtq).

Diikuti sektor Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum yang tumbuh sebesar 3,61 persen (qtq), dan Jasa Kesehatan & Sosial sebanyak 3,01 persen (q-t-q).

Tidak hanya itu, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,99 persen (qtq). Dari sisi penggunaan, perbaikan terjadi pada komponen Konsumsi Pemerintah (29,88 persen qtq), Ekspor Luar Negeri (13,16 persen qtq), dan Investasi (2,4 persen qtq).

Namun, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho juga melihat, secara tahunan (yoy), ekonomi Bali mengalami kontraksi -12,21 persen (yoy), yang bersumber dari kontraksi hampir seluruh komponen permintaan, kecuali konsumsi pemerintah.

Baca Juga:Populasinya Berkurang, Pemprov Bali Siap Beri Bantuan 1.000 Ekor Babi

"Dari sisi lapangan usaha, kontraksi terjadi pada seluruh lapangan usaha utama," terangnya, dilansir laman BeritaBali, Kamis (11/2/2021).

Secara keseluruhan 2020, Bali tumbuh negatif -9,31 persen (yoy), searah dengan prakiraan BI sebelumnya.

Bali merupakan Provinsi terparah terdampak Covid-19 mengingat 54 persen sumbangan PDB berasal dari sektor pariwisata.

Untuk sisi penggunaan, kontraksi tertinggi terjadi pada komponen impor luar negeri (-78,34 persen yoy), ekspor luar negeri (-76,23 persen yoy), Investasi (-12,21 persen yoy), Konsumsi Rumah Tangga (-3,65 persen yoy).

Sementara konsumsi pemerintah masih tumbuh positif 0,17 persen (yoy). Kemudian, lapangan usaha, hampir seluruhnya mengalami pertumbuhan negatif, dengan kontraksi terdalam pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan (-31,79 persen yoy), akomodasi makan & minum (-27,52 persen yoy) serta pengadaan listrik air dan gas (-16,49 persen yoy).

Baca Juga:Viral Pedagang Murka Diminta Tutup: Anak Saya Masih Sekolah Pak, Butuh Uang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak