Bukannya Ditolong saat Kesurupan, Penari Rangda Malah Ditusuk Keris

Seorang pelajar, berinisial IGNEP (16) yang berperan sebagai penari Rangda dan mengikuti upacara ritual Napak Pertiwi di rumah tersebut tewas ditusuk keris.

Iwan Supriyatna
Sabtu, 06 Februari 2021 | 06:43 WIB
Bukannya Ditolong saat Kesurupan, Penari Rangda Malah Ditusuk Keris
ILUSTRASI, Keris. (Dok.Pribadi Sri Margana)

SuaraBali.id - Seorang pelajar, berinisial IGNEP (16) yang berperan sebagai penari Rangda dan mengikuti upacara ritual Napak Pertiwi di rumah tersebut tewas ditusuk keris

"Ya benar ada warga meninggal tertusuk keris saat upacara Napak Pertiwi," ungkap Kelian Dinas (Kepala Dusun) Blong Gede, Made Rispong Arta Suda Negara dilansir dari Beritabali.com jaringan Suara.com, Sabtu (6/2/2021).

Made Rispong yang didampingi Kelian Adat Banjar Blong Gede yakni Made Jaya Atmaja menerangkan kronologis kejadian hingga menewaskan IGNEP. Korban sebelumnya mengikuti upacara Napak Pertiwi dalam rangkaian Hari Pagerwesi.

Menurutnya, kegiatan ritual yang berlangsung sekitar pukul 01.00 WITA itu diikuti kurang lebih 30 orang.

Baca Juga:Museum Sultra Dijarah Maling, Keris dan Pedang Samurai Hilang

"Dia (korban) saat itu bertugas jadi penari Rangda" bebernya.

Diterangkannya, upacara yang diprakarsai seorang anggota Polresta Denpasar itu berlangsung hingga tengah malam. Namun di tengah acara berlangsung, korban IGNEP yang mengenakan pakaian Rangda mendadak kerauhan atau kesurupan.

Sesuai tradisi ritual, tubuh pelajar itu dilakukan tes yakni ditusuk dengan keris yang dibawa para peserta. Suara gamelan sebagai pengusung ritual riuh berbunyi. Seseorang kemudian menusuk tubuh remaja yang sedang menari Rangda tersebut.

Usai ditusuk, tiba-tiba saja korban langsung tersungkur.

"Jadi, saat itu suara gamelan riuh dan itu sudah biasa. Apalagi setelah kena tusukan dianggap tidak ada masalah. Korban yang jatuh pun ditolong. Nah pas ditolong oleh tukang gamelan dan diperiksa ternyata sudah ada darahnya," ungkapnya.

Baca Juga:Pantun Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Susul Angklung, Batik, dan Keris

Akibatnya, situasi upacara Napak Pertiwi gempar. Selanjutnya, korban dilarikan ke RSUD Wangaya Denpasar untuk mendapatkan penanganan intensif. Nasib berkata lain, pelajar IGNEP dinyatakan sudah meninggal dunia.

"Saya dengar kena tusuk di bagian jantung. Lebih tepatnya saya kurang paham lagi, kabarnya meninggal dunia," ungkapnya.

Made Rispong kembali melanjutkan kasusnya kini ditangani Polresta Denpasar. Pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan oleh sejumlah saksi termasuk penyelenggara.

Dikonfirmasi terkait kasus ini, Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi membenarkannya. Namun ia mengaku belum mengetahui secara rinci kronologisnya hingga menewaskan korban.

"Ya benar sudah ditangani. Tapi saya belum terima laporan dari Unit Reskrim. Nanti saya kabari," bebernya Jumat (5/2/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak