SuaraBali.id - Dampak pandemi Covid-19 terus menggelinding ke berbagai sektor, tak terkecuali bidang pendidikan. Pemerintah pusat menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kebutuhan sektor ini. Kabupaten Tabanan Bali termasuk yang mendapatkan kucuran pendanaan itu.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, di Kabupaten Tabanan tercatat masih banyak sekolah terutama SD yang kondisinya memprihatinkan, dan harus mendapatkan penanganan. Dan untuk periode 2021, Tabanan mendapatkan DAK Rp 20,4 Miliar untuk perbaikan 68 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan I Nyoman Putra didampingi Kabid SD Dinas Pendidikan Tabanan I Made Sukanitra menyatakan bahwa total DAK yang didapat untuk mendukung pembelajaran 2021 mencapai Rp 20,4 miliar lebih, mengingat pada 2020 DAK yang didapat hanya Rp 4,7 miliar.
"Peningkatan lumayan, sehingga banyak sekolah yang mendapat bantuan," jelasnya, belum lama ini.
Baca Juga:Karena Seragam Sekolah, Mendagri Tito Ancam Beri Sanksi Semua Kepala Daerah
Sekolah yang mendapat bantuan DAK adalah memiliki kriteria khusus seperti kondisi gedung rusak, perlu membangun gedung, dan pengadaan media pendidikan.
Jumlah gedung SD yang direhabilitasi karena rusak terbanyak berada di Kecamatan Pupuan, mencapai 27 sekolah. Adapun yang rusak mendapat rehabilitasi dengan kategori rusak sedang atau di bawah 60 persen.
Antara lain terdapat kebocoran gedung, ataupun kusen bangunan sudah keropos sehingga perlu dilakukan rehab.
Dan untuk sekolah yang mendapat DAK 2021 adalah rehabilitasi ruang kelas rusak sebanyak 27 sekolah, rehabilitasi ruang perpustakaan dengan kerusakan kategori sedang satu sekolah, pembangunan perpustakaan dan perabotannya satu sekolah, pembangunan ruang guru beserta tiga gedung sekolah, dan pengadaan media pendidikan di 38 sekolah.
DAK didapat berdasarkan usulan yang diambil dari data Dapodik. Pengusulan dilakukan setiap tahun di bulan Maret. Oleh karena itu, data Dapodik harus terus diupdate agar sesuai kenyataan di lapangan.
"Kucuran DAK didapat lebih banyak ke pembangunan dan rehabilitasi sekolah di Kecamatan Pupuan," timpal Kabid SD I Made Sukanitra.
Baca Juga:Seragam Hak Individu, Mendagri: Sekolah Harus Jadi Tempat Menyenangkan
Nantinya, DAK ini akan mulai terealisasi antara Juli dan Juni dan selesai pada November dan Desember.
"Pembangunan tergantung besaran kontrak, di atas Rp200 juta tender, di bawah Rp 200 juta sistem penunjukkan langsung," terangnya.
Sementara itu, sekolah yang membangun ruang guru beserta perabotannya mendapatkan anggaran Rp250 juta.
"Ada tiga sekolah yang membangun ruang guru dan perabotannya yakni SDN 5 Batungsel di Kecamatan Pupuan, SDN 1 Megati di Kecamatan Selemadeg Timur, dan SDN 2 Baturiti di Kecamatan Baturiti," tutup I Nyoman Putra.