SuaraBali.id - Kutil kelamin dan herpes merupakan dua jenis penyakit seksual menular yang patut diwaspadai oleh pasangan.
Sayangnya, tidak banyak orang bisa membedakan antara kulit kelamin dan herpes yang bisa tumbuh area genital tersebut.
Mengutip Insider, Jumat (21/12/2020) dari sisi bentuk terdapat perbedaan antara kutil kelamin dan herpes.
Jika kutil kelami berbentuk benjolan daging yang tumbuh, herpes lebih terlihat seperti luka lecet atau luka yang terbuka dan berair.
Baca Juga:Kulit Melepuh di Mulut atau Bibir? Bisa Jadi Tanda Infeksi Herpes Genital!
Dokter Kulit dan Spektrum Dermatologi Phoenix Brooke Hibah Jeffy, MD mengatakan perbedaan antara kutil kelamin dan herpes dipengaruhi oleh virus yang menginfeksinya.
Kutil kelamin adalah penyakit kulit yang disebabkan infeksi human papillomavirus (HPV), sedangkan herpes adalah penyakit kulit yang disebabkan infeksi herpes simplex virus (HSV).
Perbedaan penyebab
Penyakit kutil kelamin disebabkan sentuhan dari kulit ke kulit, yang membuat virus berpindah. Itulah mengapa pentingnya menjaga kebersihan area kulit genital setelah dan sebelum melakukan hubungan seksual.
Sedangkan pada herpes umumnya menyebar melalui kontak mulut ke mulut dan menyebabkan luka yang lebih dalam. Risiko terbesar terjadinya herpes adalah melalui kegiatan seks oral atau sentuhan antara alat kelamin dan mulut.
Perbedaan gejala
Pada kutil kelamin umumnya terlihat seperti satu benjolan kecil daging yang tumbuh, satu hingga beberapa benjolan. Biasanya kutil kelamin terasa nyeri ringan, tapi umumnya tidak sakit sama sekali.
Baca Juga:Bisa Datang Tanpa Gejala, Ketahui 5 Jenis Infeksi Menular Seksual Ini
Di area kutil kelamin, biasanya keluhannya hanya gatal-gatal, atau berdarah karena kutil yang terluka atau tergesek dengan pakaian. Kutil di area kelamin bisa menyebabkan rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seks.
Sedangkan pada herpes lukanya lebih terbuka dan kemerahan, keluhan pada kulit biasanya ada sensasi terbakar dan nyeri pada luka. Saat melakukan hubungan seksual rasa sakitnya bisa sangat tidak nyaman dan perih, bahkan bisa menular ke pasangan saat adanya kontak kulit.