SuaraBali.id - Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertolak ke Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tujuannya meninjau pengungsian dan memberikan dukungan penanganan kepada masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang tengah menghadapi erupsi Gunung Ili Lewotolok.
Dikutip kantor berita Antara dari laman BNPB, Doni Monardo bertolak dari Jakarta pada Selasa (1/12/2020) malam pukul 20.00 WIB dan tiba di Kupang, NTT pukul 24.00 WITA. Setibanya di Kupang, rombongan disambut Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Dari Kupang, Kepala BNPB dijadwalkan menuju posko penanganan darurat dan pengungsian di Kabupaten Lembata menggunakan helikopter BNPB pada Rabu (2/12/2020).
"Pelayanan publik yang baik adalah ketika negara hadir dan pemerintah beserta pejabatnya mampu melindungi jiwa masyarakat. Salus Populi Suprema Lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tukas Doni Monardo.
Baca Juga:Best 5 Oto: Ada Honda CBR1000RR-R Fireblade, Nikita Mirzani - Ussy Motoran
Selain mengunjungi pengungsian, ia memberikan dukungan penanganan erupsi Gunung Ili Lewotolok berupa bantuan lima unit tenda pengungsi, dua "flexible tank", 2.000 paket "family kit", 200 sandang, 500 perlengkapan bayi, 1.200 paket tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 200 ribu masker kain, 4.000 matras dan 5.500 lembar selimut.
Sebagian paket bantuan dibawa langsung dari gudang logistik BNPB menggunakan pesawat yang ditumpangi Kepala BNPB beserta rombongan pada saat keberangkatan.
Selanjutnya, bantuan lainnya dikirimkan pada hari berikut menggunakan pesawat menuju Kupang, dilanjutkan melalui jalur darat serta penyeberangan laut.
Turut serta dalam rombongan antara lain anggota Komisi VIII DPR M Ali Taher, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Prasinta Dewi, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi, Plt. Dir. Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB Abdul Muhari, Kabid Mitigasi Gunung PVMBG Hendra Gunawan, Tenaga Ahli BNPB, serta Perwakilan dari Kementerian Sosial dan staf BNPB.
Gunung Ili Lewotolok mengalami erupsi pada Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 WITA dengan kolom abu teramati hingga kurang lebih 4.000 m dari puncak gunung.
Baca Juga:Lewoleba Tengah Hujan Abu dan Pasir karena Gunung Ile Lewotolok Meletus
Dengan adanya peningkatan aktivitas gunung api itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunungapi (PVMBG) menetapkan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau siaga.
Penduduk berjumlah 5.830 jiwa telah dievakuasi ke 20 titik pengungsian. Yaitu di Kantor Bupati Lama 576 jiwa, Parak Walang 456 jiwa, Aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279 jiwa, Desa Tapolangu 287 jiwa, Aula Kopdit Ankara 169 jiwa, SMPN I Nubatukan 160 jiwa, Pasar Lamahora 112 jiwa, SDI Lewoleba 82, Aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, Aula Selandoro 50 dan BKD PSDM 46 jiwa.
Selanjutnya, evakuasi dilakukan di rumah warga yang tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105.