Tragis, AZ Tewas Tergelincir dari Atas Tebing 20 Meter

Korban tenggelam di sungai.

Husna Rahmayunita
Minggu, 29 November 2020 | 14:37 WIB
Tragis, AZ Tewas Tergelincir dari Atas Tebing 20 Meter
Evakuasi bocah tewas tergelincir dari atas tebing. (Beritabali.com/ist)

SuaraBali.id - Nasib nahas menimpa seorang bocah laki-laki berinisial AZ. Hendak mencari kayu, AZ tergelincir dari atas tebing setinggi 20 meter.

Akibat kejadian itu, korban tenggelam di sungai Dusun Batu, Desa Pekat, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nyawa bocah 10 tahun tersebut tidak tertolong. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/11/2020) sore.

Paur Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah menuturkan awalanya AZ bersama dua orang temannya berangkat menuju areal hutan di belakang perkampungan setempat untuk mencari jenis kayu serut. Kayu tersebut hendak dijadikan tanaman kerdil atau bonsai.

Baca Juga:Sisi Lain Dampak Pandemi Covid-19: Tingginya Angka Pernikahan Anak

Ketiganya berjalan beriringan menuju hutan. Namun di tengah jalan, korban yang berjalan paling belakang tiba tiba mendahului dua rekannya dan berjalan lebih cepat. Karena melihat kayu serut dari jauh dan hendak menuju ke tempat tersebut.

“Setelah agak jauh meninggalkan dua rekannya, tiba-tiba terdengar teriakan korban. Karena korban terpeleset lalu tergelincir dan disusul suara dentuman air akibat tubuh korban yang jatuh ke dalam sungai,” ujar Hujaifah seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com).

Mengetahui hal itu, kedua rekannya turun menuju sungai dan berusaha menolong dengan menarik kaki korban yang sudah tenggelam.

“Berkali-kali kedua temannya ini mencoba menarik, namun tetap gagal. Dua temannya akhirnya memutuskan untuk meminta pertolongan masyarakat dan kembali ke perkampungan,” sambungnya.

Kejadian itu lantas dilaporkan ke polisi. Kapolsek Pekat Ipda Muh Sofiyan Hidayat dan anggotanya menuju lokasi untuk mengevakuasi korban.

Baca Juga:5 Fakta Pernikahan Dini Sepasang Remaja SMP di Lombok yang Bikin Geger

Saat ditemukan, kondisi korban nampak mulut mengeluarkan busa serta luka di pelipis kiri. Selanjutnya mayat korban dibawa menuju rumah orang tuanya di Desa Pekat.

Hujaifah mengatakan, kedua orang tua korban Tahir dan Rianim ikhlas menerima musibah tersebut dan menolak untuk dilakukan autopsi atas jenazah anaknya.

Polisi pun mengimbau agar para orang tya lebih lebih memperhatikan dan mengontrol aktivitas anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang berisiko seperti kejadian yang menimpa AZ.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini