Lebih lanjut, pemuda kelahiran 7 September 1997 itu mengaku keberatan dengan penjelasan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) di Universitas Tomsk, tempatnya menimba ilmu.
Turah merasa kasus tersebut sebenarnya sudah selesai, namun mendadak diungkit lagi. Padahal, ia juga telah menuruti beberapa tuntutan mulai dari pindah apartemen, dikeluarkan dari panitia Indonesia Day dan putus komunikasi dengan JA.
"Dalam hal ini saya keberatan mengapa aku nggak diberi tahu dan isi surat tersebut sampai sudah dipublikasikan tanpa sepengetahuan saya dan tanpa tanda tangan saya sendiri," ungkap Turah,
Ia pun melanjutkan, "Dan kalian semua sudah tahu setelah pertemuan kedua tersebut masalah yang disaksikan oleh Permira Tomsk juga sudah selesai yang artinya pihak saya dan pihak JA tidak akan mengungkit masalah itu lagi namun di bulan Agustus 2020 masalah ini diangkat lagi oleh pihak ketiga dengan dukungan audio yang diposting di Twitter".
Baca Juga:Tusuk Pacar hingga Tewas, Buruh Proyek Sempat Kabur Sebelum Diringkus
Tak cukup sampai di situ, Turah menyayangkan tindakan pemilik akun Twitter @sandi_Sa119, yang mempublikasi kasus pelecehan seksual yang menyeret namanya.
"Untuk saudara Sandi aku ingin tahu apa motivasi saudara yang membuat postingan di twitter dengan pernyataan saudara yang sudah memfitnah penuh dengan provokasi dan merugikan saya pribadi," ucap Turah.
Merasa dirugikan dengan hal itu, ia mengaku akan melaporkan pemilik akun tersebut kepada pihak berwajib.
"Maka dari itu, saya Turah Parthayana akan mengambil langkah hukum dan melaporkan saudara Sandi ke pihak kepolisian," kata Turah, memungkasi.
Baca Juga:Diduga Kerasukan, Seorang Warga di Pasaman Barat Bacok Leher Tetangga