- KDM sebut bahan baku Aqua gratis dari alam, tapi harganya lebih mahal dari BBM, untungnya besar
- KDM soroti truk Aqua yang kelebihan muatan dan tua, berpotensi merusak jalan & membahayakan.
- KDM minta Aqua jujur soal jumlah air dan tidak memakai truk besar yang merusak jalan provinsi.
SuaraBali.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beberapa waktu yang lalu berkunjung ke pabrik Aqua di Subang.
Dalam kunjungannya itu, pria yang kerap disapa KDM ini dibuat terkejut dengan asal sumber air Aqua di pabrik tersebut.
KDM menemukan bahwa air mineral yang diproduksi bersumber dari sumur bor dalam.
Rupanya tak hanya soal sumber air mineral, dalam momen itu KDM juga menyoroti aktivitas kendaraan perusahaan yang dinilainya berpotensi memperpendek usia infrastruktur jalan di sekitar pabrik.
KDM kemudian mencari tahu muatan setiap truk yang membawa ratusan galon Aqua tersebut.
Rupanya muatan yang dibawanya melebihi kapasitas, bahkan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut juga sudah berumur 15 – 20 tahun.
Hal ini menurut KDM menjadi salah satu penyebab memperpendek usia infrastruktur jalan, lantaran muatan melebihi kapasitas.
Bahkan bisa membahayakan pengendara lain, lantaran kondisi kendaraan yang sudah tidak fit.
“Ini sehari berapa meter kubik airnya?,” tanya KDM pada salah satu pegawai pabrik Aqua.
Baca Juga: Mangkir Sidang Gugatan Cerai, Kang Dedi Mulyadi Masih Cinta Ambu Anne?
“Kalau dari rata – rata kita per hari itu 2.850.000 meter,” jawab pegawai.
“Berarti sehari itu 2.850.000 meter yang diperoleh dengan gratis,” tanya KDM Kembali.
Pihak pabrik Aqua seolah tidak terima bahwa bahan baku yang mereka peroleh disebut gratis, dengan dalih masih tetap membayar pajak tanah dan air.
“Kan kita bayar pajak,” timpal pegawai.
“Ya bayar pajak aja, tapi kan gratis. Beda dengan perusahaan lain, bahan baku harus beli. Pabrik kain harus beli bahan baku, pabrik semen harus beli bahan baku. Kalau Perusahaan ini bahan bakunya tidak beli. Yang lain juga sama, udah beli bahan baku, dan bahan bakunya juga bayar pajak,” jelas KDM.
“Kalau ini kan enggka, kalau ini kan ngambil air secara terbuka, bebas dari alam, diangkut, walaupun masyarakat disini banyak yang kekurangan air,” imbuh KDM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali