- KDM sebut bahan baku Aqua gratis dari alam, tapi harganya lebih mahal dari BBM, untungnya besar
- KDM soroti truk Aqua yang kelebihan muatan dan tua, berpotensi merusak jalan & membahayakan.
- KDM minta Aqua jujur soal jumlah air dan tidak memakai truk besar yang merusak jalan provinsi.
Dengan bahan baku yang terbilang gratis, KDM menyimpulkan bahwa keuntungan yang diperoleh pabrik tersebut cukup banyak.
Bahkan, KDM yang mengaku pelanggan setia Aqua itu merasa harga air mineral terbilang mahal dari pada Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Artinya memang perusahaan ini untungnya pasti gede, kenapa? Karena ngambil bahan bakunya gratis, dari alam langsung. Dan sampai ke meja kita mahal, saya pelanggan, tiap hari beli,” ujar KDM.
“1 botol 300ml itu Rp 3000 – Rp 4000 di pasar. Harga BBM berapa 1 liter? Rp 10.000, nah jadi harga BBM lebih murah daripada harga air mineral. Jadi jangan dibilang harga BBM mahal, padahal BBM prosesnya panjang, ini mah gampang,” sambungnya.
Dengan keuntungan yang cukup besar, KDM terang – terangan menyebut pihak pabrik Aqua pelit karena hanya sedikit berkontribusi membantu membangun jalan.
“Jadi kalau hanya bangun jalan sedikit – sedikit, pelit itu Namanya,” sindir KDM.
Dalam momen kunjungannya ke pabrik Aqua tersebut, KDM meminta agar pihak Pabrik Aqua jujur dan tidak memanipulasi jumlah air.
“Saya hanya minta jalan tanggung jawab propinsi, tidak usah bapak bangun. Yang penting bapak bayar pajak dengan baik, dan tidak boleh ada manipulasi jumlah air. Artinya, 1 juta meter kubik ngakunya 500, yang jujur,” terang KDM.
“Saya minta transporternya tidak boleh menggunakan kendaraan dengan sumbu yang besar, kenapa? Badan jalannya kecil, mobilnya gede – gede. Setelah itu mobilnya lolos rem nabrak orang 3 meninggal. Malu dong, Perusahaan besar, raksasa, ternama kerjasamanya sama angkutan yang murah – murah,” sambungnya.
Baca Juga: Mangkir Sidang Gugatan Cerai, Kang Dedi Mulyadi Masih Cinta Ambu Anne?
KDM menegaskan bahwa infrastruktur jalan yang berada di daerah pabrik Aqua diperuntukkan bagi kepentingan banyak orang, sehingga pihak Perusahaan harusnya menyesuaikan ketentuan Gubernur.
“Saya mah nggak minta banyak – banyak, saya minta jalan yang saya bangun itu tidak diperuntukkan hanya untuk PT ini. Jalan yang saya bangun harus digunakan oleh kepentingan banyak orang, artinya Perusahaan ini harus menyesuaikan dengan ketentuan Gubernur,” jelas KDM.
“Mobilnya tidak boleh terlalu besar, karena nanti iri. Saya nutup tambang, kemudian nanti orang tambang ‘tambang ditutupin, mobil besar nggak boleh lewat. Tapi Perusahaan yang dianggap bonafit gubernur tidak berani’, saya nggak mau. Saya itu aja,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali