- Pemerintah RI setuju pulangkan 2 napi Inggris, Lindsay Sandiford & Shahab Shahabadi.
- Keduanya dipulangkan atas dasar kemanusiaan karena sakit parah dan gangguan kejiwaan.
- Lindsay (vonis mati) & Shahab (seumur hidup) adalah terpidana kasus narkotika.
SuaraBali.id - Pemerintah Indonesia secara resmi menyetujui permohonan pemulangan dua narapidana warga negara Inggris, Lindsay June Sandiford dan Shahab Shahabadi, yang keduanya merupakan terpidana kasus narkotika.
Keputusan ini diambil atas dasar kemanusiaan terkait kondisi kesehatan kedua narapidana.
Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengonfirmasi bahwa kedua narapidana tersebut memiliki vonis yang telah berkekuatan hukum tetap.
"Satu dijatuhi hukuman mati, satu dijatuhi hukuman seumur hidup," tutur Yusril pada Selasa, 31 Oktober 2025.
Menurut Yusril, proses pemulangan saat ini hanya menunggu penyelesaian teknis di lapangan dan diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Lindsay June Sandiford (68) telah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Bali, selama kurang lebih 13 tahun sejak ditahan pada 25 Mei 2012.
Yusril menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Lindsay menjadi pertimbangan utama.
"Dalam keadaan sakit yang agak serius dan sudah berusia 68 tahun," ucap Yusril, merujuk pada riwayat penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 dan hipertensi parah yang diderita Lindsay.
Sementara itu, narapidana kedua, Shahab Shahabadi, yang ditahan di Lapas Kelas IIA Kembangkuning, Nusakambangan, sejak 26 Juni 2014, juga akan dipulangkan karena alasan kesehatan.
Baca Juga: Surga Relaksasi Hemat: Rekomendasi Tempat Spa di Bali Mulai dari Rp 150 Ribuan
Shahab diketahui menderita penyakit kulit serta mengalami gangguan kejiwaan.
"Karena ada masalah gangguan kejiwaan ini, agak sulit penanganannya di lapas," ujar Yusril kepada wartawan.
Yusril menambahkan bahwa kebijakan pemulangan ini didasarkan pada prinsip resiprokal atau timbal balik.
"Kalau ada narapidana Indonesia yang dipidana di Inggris, kita juga dapat meminta untuk dikembalikan ke Indonesia," ucapnya.
Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pemerintah saat ini belum memiliki rencana untuk meminta pemulangan WNI yang ditahan di Inggris.
"Belum ada keputusan dari pemerintah untuk meminta supaya warga negara Indonesia yang ditahan di Inggris juga dikembalikan," kata Yusril.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!