Eviera Paramita Sandi
Rabu, 27 Agustus 2025 | 17:37 WIB
Massa aksi saat merobohkan gerbang di DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (27/8/2025) [Suara.com/buniamin]

SuaraBali.id - Ratusan massa aksi gedor kantor DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) hari ini, Kamis (27/8/2025).

Para massa aksi dari aliansi mahasiswa dan rakyat NTB ini membawa 12 tuntutan salah satunya tentang evaluasi program makan siang bergizi gratis (MBG) hingga penolakan tunjangan anggota DPR.

Aparat kepolisian menjaga ketat gerbang utama kantor DPRD NTB.

Namun massa aksi dari sejumlah kampus di Kota Mataram memaksa masuk dengan merusak gerbang sebelah selatan.

Padahal sebelumnya, gerbang yang dirusak oleh massa aksi tahun 2024 lalu sempat dipersoalkan.

Bahkan sejumlah massa aksi waktu itu dilaporkan ke aparat kepolisian karena merusak gerbang DPRD NTB.

Ketua BEM Unram, Lalu Nazir Huda mengatakan perusakan gerbang karena massa aksi mau masuk untuk menemui wakil rakyat yang ada di dalam namun tidak diperbolehkan melalui gerbang utama.

Jika perusakan yang dilakukan dilaporkan kembali, kondisi gerbang disebut memang sudah rusak.

Kondisi tersebut dinilai belum pernah diperbaiki sejak perusakan tahun 2024 lalu oleh massa aksi.

Baca Juga: Royalti Musik Memukul Pariwisata Mataram? Hotel & Restoran Meradang

“Kalau ini dilaporkan kembali, ini kan sudah rusak dan tidak pernah di perbaiki sebelumnya. Masak mau dilaporkan barang rusak,” katanya.

Ia mengatakan, merasa prihatin dengan kondisi guru dan dosen saat ini.

Sehingga tunjangan wakil rakyat ini bisa dialihkan untuk meningkatkan kesejahteraannya mereka.

“Kenapa tidak dosen dan guru kita yang dinaikkan tunjangannya. Itu yang menjadi keprihatinan kita,” katanya.

Diakuinya belum diketahui apakah kenaikan tunjangan ini juga terjadi di daerah atau tidak.

“Walaupun sampai beberapa hari ini belum tahu kejelasannya apakah kenaikan gaji dan tunjangan DPR itu sampai daerah atau tidak,” katanya.

Load More