Eviera Paramita Sandi
Selasa, 05 Agustus 2025 | 11:02 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melayat ke rumah duka mendiang ibunda Bintang Puspayoga di Denpasar, Bali, Senin (4/8/2025). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]

SuaraBali.id - Sebuah pemandangan hangat tersaji saat Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meluangkan waktu khusus untuk melayat ke rumah duka keluarga besar Puri Satria Denpasar.

Kehadirannya bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah penegasan ikatan batin yang telah terjalin lama.

Di hadapan jenazah mendiang Ni Jero Samiarsa, ibunda dari Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan mantan Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Megawati tampak akrab dan memberikan doa.

Momen ini, menurut Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, adalah cerminan dari sebuah hubungan yang melampaui politik.

Kadek Agus menceritakan bagaimana sejarah telah menautkan keduanya.

“Tahu semua bagaimana sejarah lahirnya PDIP di Bali, berangkat dari Puri Satria yang juga ada sosok Puspayoga, suami Ibu Bintang,” katanya sebagaimana diwartakan Antara.

Ikatan sejarah inilah yang menurutnya melahirkan kedekatan personal yang mendalam. Sebuah sentimen yang tidak bisa diukur dengan jabatan.

"Oleh karena itu, kalau berbicara kedekatan, menurut dia, PDIP lahir di Bali berangkat dari Puri Satria lalu Bu Bintang sekarang Ketua DPP PDIP pasti ada kedekatan emosional dari ketum,” ujar Kadek Agus.

Di tengah kesibukannya mengikuti rangkaian acara partai di Bali, Megawati memilih untuk hadir langsung pada hari prosesi pengabenan.

Baca Juga: Kunjungan Turis ke Bali Naik, Australia Masih Paling Tinggi

“Kebetulan juga bertepatan pada hari ini prosesi pengabenan dari ibundanya Pak Wali Kota, ibundanya Ibu Bintang Puspayoga, oleh karena itu ibu ketum dan jajaran DPP langsung melakukan prosesi melayat,” tutupnya.

Load More