SuaraBali.id - Pelayanan dan koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini dinilai tidak maksimal.
Hal ini menjadi salah satu alasan pemerintah Arab Saudi mewacanakan mengurangi kuota haji sebesar 50 persen.
Zulfahmi salah satu calon jamaah haji mengatakan kurang setuju dengan wacana pengurangan kuota haji.
Pasalnya sudah daftar pada tahun 2018 lalu dan saat ini sudah menunggu selama delapan tahun.
Biaya daftar haji bersumber dari hasil tabungannya menjadi pengusaha gorden.
Hingga saat ini dia mengaku belum mendapatkan giliran untuk melaksanakan rukun islam yang kelima tersebut.
“Sudah daftar bersama istri awal tahun 2018 dan menunggu 8 tahun ini. Kan kalau sekarang ini yang sudah daftar tahun 2012 yang berangkat. Pengurangan kuota ini akan mempengaruhi masa tunggu kita. Yang tadi 20 tahun bisa jadi sampai 30 an tahun nanti kita nunggu,” katanya Kamis (19/6/2025) siang.
Ia mengatakan sudah daftar haji ketika berusia 35 tahun.
Hal ini dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji masih pada usia produktif dan tidak termasuk jemaah lansia.
Baca Juga: 11 Jemaah Haji Asal NTB Meninggal di Tanah Suci, Kebanyakan Karena Penyakit Jantung
Namun jika benar pengurangan itu dilakukan, Fahmi mengaku khawatir melaksanakan ibadah haji di usia yang sudah cukup tua.
“Ini kan kita daftar diusia yang masih muda. Biar nanti kita bisa laksanakan ibadah haji itu dengan maksimal. Ini kan ibadah fisik,” katanya.
Menanggapi wacana itu, Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri mengatakan kurang menyetujui kebijakan tersebut. Pasalnya, dengan kuota yang diberikan saat ini juga masa antrean atau tunggu ibadah haji di Indonesia sangat lama.
“Justru kita berharap ditambah. Karena kalau daftar hari ini dapat kuotanya lama sekali. Kan Ka’bah itu milik seluruh umat muslim seluruh dunia,” katanya ketika sampai di Asrama Haji Embarkasi Lombok Rabu (18/6) malam.
Ia mengatakan, pengurangan ini sebelumnya sudah pernah diwacanakan. Namun kuota yang diberikan ke Indonesia tetap sama dan tidak ada pengurangan sama sekali.
“Ini kan sudah pernah. Tapi kuota sama saja,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran