Eviera Paramita Sandi
Kamis, 29 Mei 2025 | 18:29 WIB
Pembeli memindai Kode Respons Cepat Standar (QRIS) [Suara.com/Alfian Winanto]

Melalui program digitalisasi dan pemanfaatan QRIS secara luas, BI NTT berharap ekonomi digital bisa menjadi pengungkit utama pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Mengenai QRIS

Dalam lanskap pembayaran digital yang terus berkembang, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi salah satu inovasi paling signifikan di Indonesia.

Sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) pada tahun 2019, QRIS telah merevolusi cara masyarakat bertransaksi, menawarkan kemudahan, efisiensi, dan keamanan yang belum pernah ada sebelumnya.

QRIS adalah standar kode QR pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengintegrasikan berbagai macam metode pembayaran berbasis kode QR dari Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP).

Sebelum adanya QRIS, setiap PJP memiliki standar kode QR-nya sendiri, yang seringkali membingungkan konsumen dan merchant.

Dengan QRIS, cukup satu kode QR saja, konsumen dapat membayar menggunakan aplikasi pembayaran digital apa pun yang terdaftar di QRIS, dan merchant cukup memiliki satu QRIS untuk menerima pembayaran dari berbagai sumber.

Bank Indonesia memainkan peran sentral dalam pengembangan dan implementasi QRIS.

Melalui regulasi yang ketat dan inisiatif sosialisasi yang masif, BI berhasil menciptakan ekosistem pembayaran digital yang terstandardisasi dan inklusif.

Baca Juga: Populasi Komodo Menurun di Tahun 2024, Ini Kata Balai TNK

Langkah ini sejalan dengan visi BI untuk mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan andal untuk mendukung ekonomi digital Indonesia. [ANTARA]

Load More