Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 13 Maret 2025 | 09:41 WIB
Ogoh-ogoh yang biasa ditampilkan saat malam pengerupukan atau H-1 menjelang Nyepi [kemenparekraf.go.id]

Sementara pada angkutan darat khususnya bus-bus baik AKAP dan AKDP juga dilakukan pemeriksaan kendaraan lebih awal. Untuk AKAP dan AKDP ini jumlah mencapai sebanyak 216 kendaraan.

"Kalau untuk maskapai sudah setiap hari dilakukan pengecekan dan mereka sudah siap. Memang dari laporan yang ada belum ada peningkatan penumpang dan jumlah pemesan tiket pun sampai Lebaran nanti belum ada kita terima," katanya.

Dalam rangka persiapan angkutan lebaran tahun ini, sudah digelar pertemuan dengan seluruh pihak yang berkaitan dengan transportasi, baik udara, laut, dan darat.

“Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan angkutan Lebaran, termasuk berapa kira-kira kenaikan kebutuhan yang akan menggunakan transportasi, karena jumlah libur juga diperpanjang untuk tahun ini," katanya.

Baca Juga: Fix, Gubernur Akan Wajibkan Transportasi Pariwisata hingga Ojol Wajib ber-KTP Bali

Sebagaimana diketahui, setiap tahunnya Bali merayakan hari raya Nyepi. Dimana pada perayaannya umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari empat pantangan: Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

Amati Geni (Tidak Menyalakan Api):

Larangan ini bertujuan untuk menjauhkan diri dari energi panas dan menyulut amarah, serta mempromosikan kedamaian dan ketenangan batin.

Amati Karya (Tidak Bekerja):

Pantangan ini menekankan pentingnya perenungan dan refleksi diri, serta menghindari aktivitas yang bisa menyebabkan persaingan dan konflik.

Baca Juga: Pria Ini Nekat Rusak Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi, Alasannya Bikin Geleng Kepala

Amati Lelungan (Tidak Bepergian):

Load More