SuaraBali.id - Pembatas laut yang selama ini dipasang oleh pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali yaitu PT Bali Turtle Island Development (BTID) akhirnya dicabut oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali.
“Sesuai berita viral dan petunjuk pak gubernur supaya hari ini dibongkar, dari PT BTID sendiri hari ini akhirnya menyepakati dibongkar,” kata Kepala Satpol PP Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, Senin (3/3/2025).
Menurutnya saat ini pembatas laut itu sudah hilang karena langsung dicabut oleh Satpol PP Bali. Nelayan pun bisa menggunakan akses itu lagi.
Seperti diketahui, belakangan ini warga Desa Adat Serangan mengeluhkan adanya pembatas laut di area KEK Kura-kura Bali yang masih jadi bagian dari Pulau Serangan.
Dipasangnya lintasan pelampung tersebut membuat nelayan harus memutarbalik sampannya untuk melaut, menghabiskan waktu dan modal berkali lipat dari biasanya.
Terkait hal ini, sejumlah anggota dewan dan eksekutif akhirnya hari ini Pemprov Bali turun tangan dan menuntut pengelola mencabut pembatas tersebut.
Menurut Kepala Satpol PP Bali mengatakan dari hasil keputusan bersama, PT BTID yang salah satu pemimpinnya adalah Tantowi Yahya itu sepakat asal selanjutnya dipasang peringatan.
“Diganti dengan bentuk peringatan ke masyarakat berupa pelampung-pelampung penanda supaya hati-hati karena di area sana cukup dalam 8 meter, tapi ya bukan berarti harus dipasangi pelampung pembatas,” ujarnya.
Rai menjelaskan memang yang seharusnya dilakukan adalah memberi peringatan untuk membatasi aktivitas tak jelas di wilayah tersebut.
Baca Juga: Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
Ia juga menegaskan bahwa investor tak berhak membatasi akses lalu lintas nelayan yang selama ini mencari penghidupan melalui jalur tersebut.
“Awalnya sedikit alot tapi pada akhirnya kami harus hari ini selesai, kami tidak ingin juga mengecewakan masyarakat, sudah dibuka Astungkara mudah-mudahan masyarakat memahami,” kata dia.
Tak hanya Satpol PP Bali, Kadis Kelautan dan Perikanan Bali Putu Sumardiana yang mengakui bahwa diskusi mereka awalnya sangat alot, namun Pemprov Bali bersikukuh agar pembatas dibongkar.
“Kami tegas, ini salah satu yang menghambat akses nelayan, mau tidak mau dicabut dan jam 2 tadi kami bergerak memutus pelampung sehingga harapan ke depan askes nelayan kecil sudah bisa,” ujarnya.
Kini ia memastikan bahwa milik nelayan kecil dapat lagi melalui jalur tersebut sembari KEK Kura-kura Bali juga dapat melanjutkan aktivitasnya di daratan. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah