SuaraBali.id - Setelah mendapatkan banyak protes, PT Bali Turtle Island Development (BTID) akhirnya mengembalikan nama jalan di Pulau Serangan Bali.
Hal ini dilakukan setelah dilakukan diskusi dengan sejumlah tokoh Bali dan pertemuan dengan pihak manajemen beberapa waktu lalu.
Tahan pertama perubahan nama ini dilakukan dengan pencabutan nama Jalan Kura-Kura Bali, yang sebelumnya dipasang di ujung Jalan By Pass Ngurah Rai, dekat dengan pintu masuk menuju kawasan Pulau Serangan. Nama jalan tersebut kini dikembalikan menjadi Jalan Pulau Serangan, sesuai dengan nama semula.
Sedangkan Head Departemen Licensing PT BTID, Agung Buana, menyebut bahwa keputusan ini diambil setelah pihaknya mendengarkan aspirasi dari masyarakat dan masukan dari berbagai pihak.
Baca Juga: Petarung MMA Rusia yang Sempat Ditangkap Polda Bali Akhirnya Dilepas
"Kami melakukan pencabutan plang setelah mendiskusikan masalah ini dengan berbagai pihak dan hasil koordinasi internal perusahaan," ujar Agung sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Pencabutan dilakukan sendiri oleh staf PT BTID dan dikawal ketat petugas keamanan baik internal maupun eksternal.
Sebelumya beberapa legislator di Bali, diantaranya anggota DPR RI, I Nyoman Parta kepada pihak PT BTID karena memasang nama jalan tanpa melewati prosedur hukum.
“Pak Tantowi anda terlalu berani sebelum dapatkan izin, pengusaha loh, pengusaha itu biasanya komit dengan aturan, ini anda belum mendapat izin kok merubah nama jalan, sudah memasang nama jalan. Jadi cabut (nama) jalan itu,” sambungnya kesal.
Terkait permintaan Nyoman Parta itu, Presiden Direktur PT BTID Tantowi Yahya mengaku nama Jalan Kura Kura dipasang untuk memudahkan titik koordinasi tamu undangan World Water Forum (WWF) waktu itu dan sifatnya sementara.
Baca Juga: Bali Akan Produksi Air Mineral Kemasan Lokal Untuk Semua Hotel Dan Restoran
Hanya saja hampir permanen sebelum diviralkan, Tantowi menginstruksikan segera dicabut.
"Setelah ini atas usul Bapak (Nyoman Parta) kita cabut. Usul Bapak sama dengan usul rakyat karena memang bapak wakil rakyat,” jawab Tantowi.
Kini, PT BTID bukan hanya mencabut plang nama Jalan Kura-Kura Bali. Nelayan di Pulau Serangan yang selama ini dilarang melaut di seputaran Pantai Serangan juga sudah diizinkan beraktivitas seperti biasa.
Demikian pula dengan pelaku UMKM yang ada di pesisir sepanjang Pantai Serangan juga tidak disuruh pergi walau sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk segera meninggalkan pantai.
Namun, belum dilakukan pembongkaran pagar laut yang terbuat dari pelampung karena masih menunggu hasil koordinasi dengan pihak manajemen.
Berita Terkait
-
Mewaspadai Ancaman Kejahatan Terorganisir Komunitas WNA di Bali
-
Pertukaran Sandera Sia-sia? Mantan Tahanan Palestina Gugur dalam Serangan Israel
-
Anak-anak Palestina Jadi Korban Serangan Israel di Gaza Pasca Gencatan Senjata
-
Survei: 80 Persen Eksekutif Hadapi Tekanan Antara Menekan Biaya dan Meningkatkan Keamanan Siber
-
Novri Setiawan Didorong Ambisi Besar, Arema FC Bakal Jadi Korban Amukan?
Tag
Terpopuler
- Iwan Fals Diperiksa Polres Jaksel, Kasus Apa?
- Kevin Diks: Saya Tak Dibutuhkan di Sana
- Karyawan PT Timah Hina Honorer Pakai BPJS, Rieke Diah Pitaloka: Kabarnya Masih Ada Sprindik Kasus Korupsi
- Respons Alex Pastoor Lihat Kualitas Pemain Indonesia di Persija vs PSBS Biak: Semua Talenta...
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
Pilihan
-
Praktik Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen Terungkap, Ritual Seks Hidup Lagi?
-
Heboh Pengunjung Kena Pungli di IKN, Diminta Parkir dan Pengawalan Sampai Rp 250 Ribu
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi Note 14 Pro 5G vs Samsung Galaxy A35 5G
-
Didominasi Bahan Bakar Mineral, Ekspor Kaltim Tembus 2,4 Miliar Dolar AS
-
Curhat Dapat Proyek di Rumah Menteri IKN, Kontraktor Malah Rugi Ratusan Juta
Terkini
-
Suhu Panas Dua Hari Terakhir di Bali Ekstrem Capai 36 Derajat Celcius
-
Perampokan WNA Ukraina : 9 Pelaku Masih Diburu, Diduga Bersembunyi di Bali
-
Pura-pura Jadi Polisi, Penipu Ini Targetkan Pengendara Berperawakan Kecil
-
Cabuli Murid di Perpustakaan, Guru SDIT di Mataram Jadi Tersangka
-
Wajib Tumbler, Bali Perkuat Aturan Kendalikan Sampah Plastik di Sektor Pariwisata