SuaraBali.id - Warga Negara Rusia, Khasan Askhabov (30) yang sebelumnya diamankan karena diduga terlibat dalam perampokan WN Ukraina di Bali kini telah dilepas kepolisian. Hal tersebut lantaran Khasan dapat membuktikan jika dirinya tidak terlibat dalam peristiwa tersebut.
Pihak Polda Bali membenarkan bahwa petarung MMA ini telah dilepas setelah sebelumnya ditangkap di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (30/1/2025) lalu.
Secara singkat, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy menjelaskan jika Khasan dilepas karena tidak terbukti terlibat dalam peristiwa perampokan itu. Bahkan Khasan disebut tidak berada di Bali saat perampokan itu terjadi pada Minggu (15/12/2024) lalu.
“Dari hasil riksa yang berasangkutan belum terbukti terlibat karena pada saat kejadian yang bersangkutan berada di Dubai,” ujar Ariasandy saat dihubungi pada Sabtu (1/2/2025).
Sementara, kuasa hukum Khasan juga menjelaskan jika Khasan bisa membuktikan jika dia tidak berada di Indonesia saat tanggal peristiwa tersebut.
“Di HP ada story tanggal segini di mana dan ngapain. Itu dia ada di Singapura di Marina dan belanja,” ujar pengacara Khasan, Edward Pangkahila saat dihubungi pada Sabtu (1/2/2025).
Selain itu, Igor Lermakov (48), WN Ukraina yang mengaku sebagai korban dalam peristiwa tersebut sempat dipertemukan dengan Khasan saat pemeriksaan. Edward menjelaskan jika Igor tidak yakin jika Khasan adalah pelakunya.
Dari penjelasan Edward, Igor mengaku mengenal Khasan namun tidak pernah berurusan dengannya. Igor hanya menilai jika Khasan memiliki perawakan yang mirip dengan pelaku.
“Igor, dia nggak yakin. Karena wajahnya (pelaku) mirip katanya, punya jambang,” imbuhnya.
Baca Juga: Satu Perampok WNA Ukraina di Bali Ditangkap Saat Hendak Lari ke Dubai
Setelahnya, Khasan dilepas kepolisian pada Jumat (31/1/2025) pukul 22.15 WITA. Khasan langsung memesan tiket untuk kembali ke tempat tinggalnya di Dubai, Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, Igor Iermakov mengaku sebagai korban perampokan sekelompok orang bersenjata di Bali.
Igor mengaku kehilangan aset kripto senilai Rp3,4 miliar dan mengalami penganiayaan. Dia kemudian melaporkan 9 orang yang berasal dari Rusia, Kazakhstan, dan Ukraina yang menjadi pelaku perampokannya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah