SuaraBali.id - Adanya potensi hujan dan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini membuat Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan antisipasi.
"Kami sudah menyampaikan hal itu kepada semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), untuk diantisipasi, " katanya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram Edy Putrawan, Senin (25/11/2024).
Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyebutkan bulan November-Desember 2024 menjadi puncak musim hujan dengan intensitas sedang, hingga tinggi, disertai dengan petir, dan angin kencang.
"Karena itu, semua harus kami antisipasi lebih awal termasuk potensi penurunan tingkat partisipasi masyarakat," katanya.
Baca Juga: Desember Diperkirakan Menjadi Puncak Musim Hujan di Bali, Ini Prediksi Daerahnya
Hujan saat pencoblosan dikhawatirkan KPU membuat masyarakat bisa enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS), sehingga mempengaruhi target partisipasi yang telah ditetapkan sebesar 80 persen.
Untuk itu KPPS diminta bekerja sama dengan perangkat lingkungan dan kelurahan untuk menyampaikan informasi terkait hari hari pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024.
Informasi ini disebarkan melalui pengeras suara di rumah-rumah ibadah, dan mengajak masyarakat agar dapat ke TPS sesuai surat undangan di lingkungan sekitar yang telah ditetapkan dan menyalurkan hak suaranya mulai pukul 07.00 Wita-12.00 Wita.
"Melalui upaya itu, kami harapkan pemilih yang datang bisa sesuai yang kami harapkan," katanya.
KPU Kota Mataram juga telah melakukan antisipasi banjir terhadap belasan TPS yang terindikasi rawan genangan dan banjir.
Baca Juga: Sesi Latihan MotoGP Mandalika Hari Ini Diperkirakan Diguyur Hujan
"Sebanyak 12 TPS sudah kami minta digeser ke lokasi lebih aman untuk menghindari genangan dan banjir," katanya.
Permintaan pergeseran lokasi pembuatan 12 TPS tersebut dilakukan berdasarkan evaluasi dan kajian saat terjadi hujan deras dan cuaca ekstrem pekan lalu, 12 titik TPS yang rata-rata berada di kawasan Lingkar Selatan Kota Mataram itu terindikasi rawan genangan dan banjir. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Rahasia Imun Kuat di Musim Hujan: 10 Buah Super yang Wajib Dikonsumsi
-
Ajak Masyarakat datang ke TPS 27 November, Habib Nabil Bicara Nasib Masa Depan Bogor
-
Bridgestone Soroti Pentingnya Perawatan Ban Khususnya di Musim Hujan
-
Pramono Anung Mengaku Bakal Gunakan Hak Suaranya di TPS Kawasan Cipete
-
Jangan Sampai Menyesal, Pentingnya Rawat sang Penyelamat di Kolong Mobil di Musim Hujan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun
-
Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025