
SuaraBali.id - Tujuh dari 15 orang warga negara asing asal China yang diduga terlibat aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Sekotong terdeteksi sudah meninggalkan Indonesia.
Hal ini dikatakan oleh Pejabat Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat. Menurutnya mereka pergi dari Indonesia pasca kejadian.
"Tujuh orang (WNA China) sudah meninggalkan Indonesia, pascakejadian (pembakaran kamp tambang emas ilegal di Sekotong)," kata Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Mataram Iqbal Rifai, Selasa (22/10/2024).
Iqbal menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan data perlintasan keimigrasian. Oleh karena itu, untuk delapan orang WNA China lainnya dipastikan masih berada di Indonesia.
Baca Juga: Mahasiswa di NTB Merasa Aksinya Disabotase Karena Tak Ada Mobil Komando
"Untuk delapan orang lainnya (WNA China), saya tidak menyatakan di Lombok, tetapi belum keluar dari wilayah Indonesia. Ini berdasarkan data perlintasan keimigrasian," ujarnya.
Pihaknya memastikan akan selalu pemantauan terhadap pergerakan WNA China yang masih diketahui berada di Indonesia tersebut.
Hal ini sesuai komitmen tugas dan fungsi Inteldakim Kantor Imigrasi Mataram dalam pemantauan dan pengawasan orang asing, khususnya yang berada di Pulau Lombok.
"Nanti kami update lagi kalau memang ada perkembangan," ucap dia.
Saat ini pihaknya sudah mengetahui identitas 15 orang WNA China yang diduga terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal di Sekotong.
Baca Juga: Mahasiswa Akan Patungan Demi Perbaiki Gerbang DPRD NTB yang Rusak Karena Demo
"Lima belas (WNA) itu yang terdata dan terdata sebagai investor, bukan pekerja tambang. Di data kami ya, di sistem kami," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Puluhan WNI Dideportasi dari Malaysia
-
Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
-
8 Kuliner Khas NTB yang Harus Dicicipi Wisatawan saat Berlibur ke Lombok
-
Sempat Disandera OPM 2 Hari, Kepala Dusun Muara Kum dan Istri Berhasil Dievakuasi Pakai Helikopter
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- 10 Aturan Tagih Hutang Pinjol Legal OJK 2025, Debt Collector Jangan Ancam-ancam Nasabah!
- Timnas Indonesia Segera Punya Striker Naturalisasi Baru? Penyerang Gesit Haus Gol
- Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Kota Mataram Darurat Sampah, Bau Busuk Dimana-mana Jadi Keluhan
-
Bali Blackout Menjelang Kuningan, Sejumlah Layanan Publik Terganggu
-
Update, Link DANA Kaget Malam Ini, Klaim Sebelum Menyesal Karena Lambat
-
Yenny Wahid Minta Atlet Dunia Panjat Tebing Hormati Canang Dan Penyebutan Nama Orang Bali
-
Lewat Ini Sekolahku BRI Perkuat Komitmen Pendidikan di Hari Hardiknas