Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 13 Agustus 2024 | 20:11 WIB
Tiktok @saritimbul_official

SuaraBali.id - Sebuah karya terbaru dari Sari Timbul Art Gallery berupa patung Bung Karno dan Burung Garuda di belakangnya mendadak viral di sosial media.

Patung karya dari pabrik kerajinan kaca tiup terbesar di Bali ini justru disebut lebih bagus dari hasil Karya Burung Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dalam sebuah video yang diunggah akun Tiktok @saritimbul_official memperlihatkan penampakan dari patung burung garuda tersebut.

Terlihat megah dan besar. Ukiran setiap sayap burung Garuda ini juga terlihat sangat jelas. Tepat di depannya ada Patung Soekarno yang tangannya menunjuk ke arah depan.

Baca Juga: Viral, Ngaben Dengan Lembu Table Warna Putih Tanpa Kepala Dan Ekor

Wajah Burung Garuda yang diukir itu juga terlihat sangat gagah, sepadan dengan bentuk mulutnya yang benar-benar menyerupai Burung Garuda.

Patung karya Sari Timbul Art Gallery tersebut viral dan menjadi perbincangan publik. Banyak warganet yang mengatakan bahwa hasil dari patung Burung Garuda tersebut jauh lebih baik dari Burung Garuda di IKN.

“bagusan ini dari pada garuda di ikn hehehe,” Komentar salah seorang warganet.

“ini baru burung garuda bukan kayak di ikn burung hantu,” sahut @Z***

“knp di ikn burung garudanya gak tegap gini aj ya malah kepalanya merunduk,” tulis lainnya.

Baca Juga: Tak Pilih Party, Bli di Bali Ini Rayakan Ultah Dengan Bagi-bagi Nasi Gratis

“ini yg di namakan patung garuda....keren ,” komentar @Q***

Seperti yang diketahui, belakangan ini Penampakan Istana Garuda di IKN menjadi sorotan. Warganet menyinggung penampilan sayap Istana yang berwarna coklat gelap menimbulkan kesan suram.

Bahkan ada yang menyebut Istana Negara di IKN seperti rumah kelelawar, lantaran sayapnya gelap. Belum lagi Burung Garuda tersebut kepalanya mengangguk ke bawah mirip dengan Kelelawar.

Sementara itu, Perancang Istana Garuda, I Nyoman Nuarta menjelaskan bahwa pilihan warga gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan.

Nyoman memang sengaja menghindari warna mencolok, seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.

Menurut penjelasan Nyoman, nantinya akan ada proses perubahan warna yang terjadi seperti Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) karyanya di Bali.

Warna kuningan di bagian muka Istana Garuda yang kini disebut suram akan mengalami perubahan warna seiring dengan berjalannya waktu.

Warna tersebut perlahan-lahan akan berubah menjadi hijau kebiruan akibat proses alami yang disebut Patina.

Kontributor : Kanita

Load More