Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 13 Agustus 2024 | 11:57 WIB
Tangkap Layar Video By sntt._

SuaraBali.id - Upacara prosesi pembakaran mayat oleh umat Hindu di Bali atau biasa disebut Ngaben menjadi salah satu tradisi yang menarik.

Ngaben ini dilakukan untuk melepaskan jiwa orang yang sudah meninggal dunia agar dapat memasuki alam atas dimana ia menunggu untuk dilahirkan kembali atau reinkarnasi.

Dalam melakukan prosesi ini tentunya dengan beberapa tata cara yang sudah paten. Seperti menentukan hari baik, menyiapkan bade dan lembu hingga sarana berupa sajen dan kelengkapannya.

Bentuk dan jenis petulangan dalam upacara Ngaben ini juga tidak hanya satu saja. Petulangan ini bisa berbentuk lembu hitam, lembu putih, singa, gajah mina, naga kaang.

Baca Juga: Dideportasi ke Ukraina, I Kocong Menangis Saat Akan Dibawa ke Bandara

Seperti prosesi Ngaben yang satu ini, jenis petulangannya pun berupa Lembu Table. Sedikit berbeda dari lembu berwarna ungu yang banyak viral di sosial media.

Lembu Table ini berwarna putih, namun tanpa kepala dan ekor. Menurut informasi, lembu ini biasanya digunakan oleh soroh Arya Kenceng.

Selain itu, masih banyak jenis-jenis petulangan lainnya yang tentunya memiliki makna sendiri-sendiri. Berikut beberapa bentuk petulangan:

1.      Petulangan lembu warna putih dan lembu hitam

Binatang lembu idealnya dipakai oleh orang yang dipandang suci seperti pendeta, pemangku. Sementara lembu hitam dipakai oleh ksatria dan brahmana welaka.

Baca Juga: Anjing Jadi "Guide" Pemedek di Pura Lempuyang, Usir Monyet Nakal Demi Lancarkan Ibadah

2.      Petulangan Singa

Petulangan Singa berwarna merah tua bersayap ini biasanya digunakan oleh raja-raja dan warga pasek.

3.      Petulangan bentuk naga kaang

Bentuk idealis naga dikombinasikan dengan ikan, berkepala naga dan badan bersisik ikan serta bersayap. Kaki sebagai kaki lembu dan bersisik pada bagian belakang kaki, dipakai oleh para arya sentong, sekte wisnu.

4.      Petulangan Gedarba

Idealnya bentuk beruang dan berwarna hitam, biasanya dipakai oleh kula Wangsa (orang kebanyakan).

5.      Petulangan Gajah Mina

Kombinasi dari Binatang gajah dan ikan, dipakai oleh golongan wesia.

6.      Petulangan singa Kaang

Berbentuk singa, kaki bagian belakang bertanduk dan bersisik seperti sisik ikan, dipakai oleh pasek bali aga dan pasek pulasari.

7.      Petulangan menjangan

Binatang menjangan bertanduk bercabang-cabang dipakai oleh sang arya.

8.      Petulangan macan (Harimau)

Binatang Harimau berwarna merah dan kulit belang ini dipakai oleh pasek pulosari, pande (keturunan dari seorang Maha Mpu Brahma Raja Wisesa)

9.      Petulangan Sudang-sudangan

Berbentuk ikan dan kulit bersisik, dipakai oleh para nelayan di daerah tepi pantai.

10.   Petulangan Tabla

Berbentuk peti biasa, berkaki empat sebagai penyangga. Warnanya putih sebagai simbol kesucian, dipakai oleh mereka yang dipandang suci.

Kontributor : Kanita

Load More