SuaraBali.id - Petani kakao di Jembrana, Bali, bergembira menyambut harga kakao yang menembus rekor tertinggi, mencapai Rp150 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini disambut antusias oleh para petani, yang berharap dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
I Ketut Sukarta, seorang petani kakao dari Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, mengungkapkan bahwa ini adalah harga tertinggi yang pernah dia temui selama 20 tahun menjadi petani kakao.
Dia berharap harga ini akan bertahan lama agar para petani dapat hidup lebih sejahtera.
Melonjaknya harga kakao ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah permintaan pasar yang meningkat sementara ketersediaan kakao terbatas.
Baca Juga: Bedanya Kopi Bali Dibanding Kopi Lainnya, Catatan Rasa Ini yang Membedakan
Hal ini diperparah dengan anjloknya produksi kakao di Ghana dan Pantai Gading, dua negara penghasil kakao terbesar di dunia, karena perubahan iklim dan serangan virus.
Selain itu, naiknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah juga turut mendorong kenaikan harga kakao.
Meskipun harga kakao sedang tinggi, petani diimbau untuk tetap menjaga kualitas hasil panen mereka, terutama dengan melakukan fermentasi pada biji kakao. Kakao fermentasi dari Jembrana memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan diminati oleh produsen coklat di dalam dan luar negeri.
Kenaikan harga kakao ini membawa angin segar bagi para petani di Jembrana, yang sebelumnya sempat enggan menanam kakao karena harga yang rendah.
Kini, minat mereka untuk menanam kakao kembali muncul, dan Pemkab Jembrana pun memberikan perhatian khusus terhadap komoditi ini dengan membangun pabrik pengolahan coklat di daerah tersebut. (ANTARA)
Baca Juga: Bergabung Dengan Bali United, Mitsuru Maruoka Janji Kerja Keras Setiap Hari
Berita Terkait
-
Resep Es Kuwut Bali Spesial, Takjil Segar dan Istimewa untuk Ramadan 2025
-
Solid! Stefano Cugurra Dukung Persis Solo Tetap Bertahan di BRI Liga 1
-
Marak Terjadi di Bali Padahal Dilarang, Apa Itu Praktik Nominee?
-
Profil Noah Leo Duvert, Kiper Muda Bali United yang Dipanggil Nova Arianto ke Timnas Indonesia U-17
-
Gubernur Bali Tinggalkan Alphard, Pilih Mobil Listrik BYD, Lebih Murah?
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
-
Nyoman Dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Bali Siapkan Insentif Untuk Kelahiran 2025