Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 28 Mei 2024 | 14:53 WIB
Masyarakat Diharapkan Waspada Ancaman Erupsi Gunung Kelimutu di Ende

SuaraBali.id - Masyarakat dan pengunjung Gunung Kelimutu di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) diperingatkan akan potensi bahaya dari gunung yang berada pada tingkat aktivitas Level II atau Waspada.

Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bahaya tersebut adalah ancaman adanya erupsi freaktik atau magmatik. Dimana letusan ini akan menghasilkan lontaran material.

"Potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu Irwan Ka Uman, Selasa (28/5/2024).

Diketahui bahwa Gunung Kelimutu adalah gunung api tipe strato yang memiliki tiga danau kawah yakni Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu).

Baca Juga: 5 WNA Cjina Hendak Diselundupkan ke Australia Melalui Perairan NTT

Data pemantauan secara visual dan instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan warna air danau Kawah I, maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.

Menurut Badan Geologi ancaman terkini yakni erupsi freatik dan magmatik. Selain itu hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Erupsi Freaktik adalah erupsi atau letusan yang terjadi ketika magma memanaskan air tanah atau air permukaan.

Temperatur magma yang ekstrem menyebabkan penguapan air yang hampir seketika menjadi uap, menghasilkan ledakan uap, air, abu, batu, dan bom vulkanik.

Sedangkan erupsi atau letusan magmatik adalah letusan yang disebabkan oleh keluarnya magma dari dalam perut bumi.

Baca Juga: Seluruh Polres di NTT Diwajibkan Gelar Nobar Piala Asia U-23

Erupsi magmatik merupakan salah satu jenis aktivitas vulkanik yang terjadi ketika magma dari dalam bumi naik mendekati permukaan dan keluar melalui gunung berapi.

Dengan melihat hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi bahaya itu, tingkat aktivitas Gunung Kelimutu pun dinaikkan dari Level I atau Normal ke Level II atau Waspada sejak 24 Mei 2024.

Badan Geologi juga merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak berada dalam radius 250 meter dari tepi kawah.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan pengamatan visual Kawah I saat ini yakni air danau kawah berwarna coklat kehitaman, teramati bulan air dibagikan sebelah timur laut di atas permukaan air danau kawah, serta bau gas belerang tercium lemah.

Selanjutnya pada Kawah II, air danau kawah berwarna biru muda, teramati endapan belerang berwarna kuning muda bertebaran di atas permukaan air danau kawah pada bagian tengah hingga ke bagian tenggara dan selatan.

"Pada Kawah III, teramati air danau kawah berwarna hijau tua," kata dia. (ANTARA)

Load More