Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 04 Januari 2024 | 18:00 WIB
Ilustrasi - Ritual tahunan Purnama Kapat di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (4/10).

SuaraBali.id - Wanita Bali memiliki kebiasaan menguncir rambutnya saat sedang beribadah di Pura. Ternyata kebiasaan tersebut tidak dilakukan secara sembarangan namun menyimpan filosofi dan makna tersendiri.

Lalu, kenapa perempuan Bali selalu menguncir rambutnya begitu memasuki Pura? Berikut ulasannya.

Masyarakat Hindu Bali, terutama wanita, memiliki kebiasaan menguncir dan merapikan rambutnya ketika memasuki Pura. Tindakan ini bukanlah tanpa alasan.

Menurut laman resmi Kabupaten Buleleng, dalam keyakinan Hindu, wanita yang memiliki rambut terurai dianggap sebagai simbol kemarahan, kebencian, dan dendam.

Baca Juga: Unik, Banten Otonan Ini Pakai Ayam Richeese

Oleh karena itu, para wanita Hindu Bali menghormati tempat suci tersebut dengan menghindari rambutnya terurai saat berada di dalam Pura.

Mereka meyakini bahwa ketenangan dan kesucian diperlukan bagi setiap individu yang mengunjungi rumah Tuhan.

Meskipun larangan ini telah menjadi bagian dari tradisi, hingga saat ini jarang terdapat aturan resmi terkait larangan menggerai rambut di dalam Pura.

Bahkan, aturan tersebut tidak selalu tercantum secara eksplisit di papan-papan petunjuk.

Tidak heran jika masih ada orang yang kurang memahami mengenai etika tidak menggerai rambut di dalam Pura, mengingat kurangnya penekanan resmi terkait hal tersebut.

Baca Juga: Pantangan Dan Larangan Saat Kajeng Kliwon, Termasuk Bepergian Sendiri

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

Load More