SuaraBali.id - Upacara adat yang dilakukan oleh Umat Hindu Bali selalu memiliki makna yang mendalam, tak terkecuali saat Kajeng Kliwon.
Upacara Kajeng Kliwon ini termasuk dalam upacara Dewa Yadnya. Masyarakat Hindu di Bali percaya jika upacara Kajeng Kliwon ini begitu suci, sehingga dianggap sebagai keramat.
Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Dalam Hindu Bali, Kajeng Kliwon ini adalah hari pemujaan terhadap Sanghyang Siwa. Pada hari tersebut diyakini Sanghyang Siwa sedang bersemedi.
Hari Kajeng Kliwon ini jatuh pada perhitungan Tri Wara yakni Kajeng kemudian Panca Waranya yakni Kliwon.
Sehingga hari tersebut adalah hari pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon diyakini sebagai saat energi alam semesta yang ada bertemu satu sama lain.
Energi alam semesta yang ada di Bhuwana Agung terealisasi dalam Bhuwana Alit atau tubuh manusia itu sendiri.
Upacara Kajeng Kliwon ini dilakukan setiap 15 hari kalender. Saat hari Kajeng Kliwon umumnya digunakan untuk berbuat Ugig oleh orang yang menekuni ilmu pengeleakan di Bali.
Pengeleakan atau Penestian di Bali dihidupkan pada waktu rahina Kajeng Kliwon. Guna menetralisir hal itu, Umat Hindu harus bermeditasi.
Selain itu, banten adalah salah satu sarana untuk menetralisir kekuatan negatif yang ada. Masyarakat Hindu Bali juga menyiapkan sesajian untuk Sang Hyang Dhurga Dewi.
Baca Juga: Pernikahan Keris di Bali Dan Akibat Hukum Bagi Anak yang Dilahirkan
Sesajian ini biasanya berupa nasi kepel lima warna, yakni nasi merah, nasi kuning, nasi hitam, nasi coklat dan nasi putih.
Selain itu juga beberapa bawang putih dan tuak atau arak brem. Sesajian ini diberikan dengan harapan agar rumah tangga dan anggota keluarga mendapatkan keselamatan.
Tak hanya itu, sesajian juga sebagai ungkapan terima kasih atas segala yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Rekor Kemenangan Borneo FC Dihentikan Bali United, Kadek Agung Jadi Pembeda
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah