SuaraBali.id - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani meminta kepolisian untuk segera menangkap lima bandar dari kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Benny menjelaskan jika sekitar tiga bulan lalu dia sudah meminta Kapolri melalui Menko Polhukam Mahfud MD untuk menangkap lima orang yang sudah diidentifikasi timnya.
Kelima orang bandar besar kasus TPPO itu menurutnya akan memberikan dampak besar jika berhasil ditangkap. Namun, hingga kini dia masih belum mengetahui kendala apa yang dihadapi kepolisian sehingga belum bisa menangkap kelima nama itu.
“Saya minta tangan Pak Menko (Polhukam), pak buat surat dong ke Pak Kapolri agar nama lima bandar itu bapak cantumkan, sudah dikirim (suratnya),” ujarnya saat ditemui di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (21/12/2023) malam.
“Tentu kita tidak tahu apa kesulitannya, apa masalahnya. Tapi minimal ya bahwa nama-nama tersebut, kita punya data yang sangat kuat, laporan dari masyarakat, bagaimana keterlibatan mereka, tugas kita serahkan,” imbuh dia.
Baca Juga: Polisi Adat yang Ditakuti Banyak Orang, Ini Tugas Pecalang
Benny enggan membeberkan identitas kelima bandar tersebut secara rinci. Namun, dia hanya menyebutkan jika kelima bandar tersebut tidak ada kaitannya dengan instansi pemerintahan.
Meski begitu, Benny menyampaikan sudah ada 900 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO dan menyelamatkan sekitar 3.000 calon pekerja migran. Namun, menurutnya semua tersangka yang ditetapkan itu masih berstatus sebagai “kelas teri”.
Kehadiran Benny di Bali juga untuk mengikuti rapat kerja terbatas Satgas Berantas Sindikasi PMI Ilegal. Satgas tersebut memang difokuskan untuk memberantas sindikat kasus TPPO yang menyalurkan PMI Ilegal yang dia sebut kembali marak.
Dia juga sudah mengantongi modus baru terkait sindikat TPPO tersebut. Modus tersebut diyakini masih berpusat di Batam, namun kini beralih dari menyalurkan dari Bandara Soekarno Hatta menjadi melalui Bandara Kertajati.
“(Penempatan PMI Ilegal dari) Batam ke Singapura dan Malaysia, dan negara-negara Timur Tengah. Dari Soetta bergeser ke Kertajati, itu informasi yang kita terima sehingga satgas kita akan efektifkan,” ujar Benny.
Baca Juga: Realisasi Pajak Daerah Tumbuh 3,8%, Bali Tertinggi 56%
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Putusan MK: Pejabat Negara, Anggota TNI/Polri hingga Kades Tak Netral di Pilkada Bisa Dipidana!
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
-
Soal Desakan Usut Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online, Budi Gunawan: Tunggu Saja
-
Ditanya Soal Pemeriksaan ke Budi Arie Terkait Judol, Kapolri Tanggapi Dengan Senyum
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
Terkini
-
Karyawan Toko di Mall Bali Galeria Curi HP Seharga Rp 13 Juta Dijual Online Seharga Rp 7,9 Juta
-
Kunjungi Bayi Gibran di Pengungsian Gunung Lewotobi Wapres Beri Pesan Khusus
-
Wisatawan di Mataram Diimbau Jauhi Aktivitas di Bibir Pantai Karena Cuaca Ekstrem
-
Gagal Terbang dari Bandara Komodo, Wisatawan yang Terjebak Pilih Berdesakan di Kapal Pelni
-
Wapres Gibran Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Bagikan Mainan Anak-anak