SuaraBali.id - Kata-kata Pecalang rupanya sudah tak asing lagi ditelinga kita, terutama bagi Masyarakat Bali. Iya, pasalnya profesi atau orang-orang ini ada saat event-event tertentu di Bali.
Pecalang bisa dikatakan sebagai polisi tradisional (polisi adat) Bali yang tugasnya menjaga, mengamankan, menertibkan desa, wilayah dalam aktivitas sehari-hari maupun Upacara adat keagamaan.
Pecalang ini sudah dikenali bahkan disegani oleh Masyarakat Bali. Tak sedikit juga yang takut dengan profesi pecalang ini.
Dalam Bahasa Bali, Pecalang diambil dari kata “Celang” yang artinya tajam indranya. Seorang pecalang harus memiliki indra penglihatan, penciuman, pendengaran dan perasaan yang tajam.
Mengapa demikian? Pasalnya seorang Pecalang harus menerapkan ketajaman indranya betul-betul saat berada di lapangan.
Meskipun tugas pecalang adalah mengamankan dan menertibkan, namun dalam momen tertentu mereka akan berbagi tugas dengan Polisi maupun Satpol PP.
Pecalang ini biasanya akan bertugas saat Hari Raya Nyepi di Pulau Bali. Layaknya Polisi dan aparat lainnya, Pecalang juga memiliki seragam khas.
Biasanya, mereka akan mengenakan pakaian adat Bali berupa atasan Hitam dan bawahan kotak-kotak. Kemudian mereka juga mengenakan penutup kepala khas Bali.
Jajaran pecalang ini akan berdiri di jalan-jalan raya untuk mengamankan keadaan sekitar. Pecalang ini konon sudah ada sejak tahun 1970an.
Baca Juga: Hampir 5 Ribu Pemilih Berstatus ODGJ, KPU Bali Beri Syarat Ini Agar Bisa Mencoblos
Awalnya, pecalang ada lantaran hadirnya desa adat atau desa pekraman. Agar visi dan misi desa yang tertib serta aman terealisasi, maka dibentuklah pecalang.
Nah, seiring bergulirnya waktu kini pecalang juga dilibatkan dalam pengamanan kegiatan politik, sehingga tidak hanya bertanggung jawab akan keamanan desa serta upacara adat keagamaan.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran