Tasmalinda
Kamis, 24 November 2022 | 13:56 WIB
Kaki influencer Australia makin parah di Bali .Cerita Bule Kelsey Foster, influencer yang alami kaki bengkak usai tato dan terpeleset di Bali [ist]

SuaraBali.id - Cerita seorang turis asal Australia yang mengunjungi Bali, ramai dibahas warganet dalam beberapa hari terakhir. Diketahui turis yang bercerita tersebut ialah Kelsey Foster, yang menghabiskan liburan di Bali.

Mulanya ia mencerita tragedi kakinya yang ditato namun sebelumnya mengalami hal yang tidak diinginkan di mal di Bali, ia terpeleset.

Pengakuannya, pergelangan kakinya patah. Namun karena merasa peristiwa yang terpeleset tersebut bukan hal yang mengkhawatirkan, ia pun memutuskan untuk bertato.

"Saya terpeleset di ubin, dan pergelangan kaki saya patah," ujar Kelsey menyadur Suara.com.

Baca Juga: Nekat, Denise Chariesta Bikin Karangan Bunga di Bali Tagih Janji Manis

Tetapi dugaan jika kakinya baik-baik saja tersebut salah. Setelah menjalani tato yang dikerjakan cukup lama hingga 12 jam, ia merasakan kondisi kakinya makin sakit.

Ligamen di pergelangan kakinya di pusat perbelanjaan di jalan Legian tersebut robek karena terpeleset diperparah setelah ditato.

“Saya kemudian membuat tato di kaki [yang dikerjakan selama] 12 jam [karena] mengira [cedera] itu hanya keseleo. Sekarang saya tidak bisa menggunakan kaki saya selama berbulan-bulan.” sambungnya.

Kelsey melengkapi cerita beruntungnya karena telah membeli asuransi perjalanan pada menit terakhir sebelum perjalanannya.

“[Perusahaan asuransi] menangani semuanya dan sangat membantu. Mereka menelepon saya beberapa kali dalam sehari untuk memastikan saya baik-baik saja dan bahwa semuanya beres. Mereka mengatur kursi roda, semua tiket kami, dan kebutuhan bandara serta biaya pengobatan.”

Baca Juga: Kronologi Kakak-Adik Cabuli Siswi 16 Tahun di Bali, Terungkap karena Tinggalkan Bekas Cupang di Leher

“Saya mendapat penerbangan darurat kelas bisnis untuk kembali ke Australia, tiketnya saja seharga lebih dari 4000 dolar serta lebih dari 1000 dolar untuk obat-obatan dan scan di Indonesia,” jelasnya.

Load More